Login

PEMAHAMAN ORANGTUA MENGENAI RAGAM KECERDASAN ANAK; MULTIPLE INTELLIGENCES

Vol. 3 No. 1 (2022):

Arif Wijayanto (1), Khikmah Noitasari (2)

(1) Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
(2) Universitas PGRI Yogyakarta, Indonesia
Fulltext View | Download

Abstract:

Anak memiliki salah satu atau lebih kecenderungan kecerdasan dari delapankecerdasan. Sebagai penanggungjawab terbesar pengasuhan anak, orangtua perlu mengetahui kecenderungan kecerdasan anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman orangtua mengenai multiple intelligences pada anak dan mengetahui dukungan orangtua yang memfasilitasi multiple intelligences anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif berbentuk survey kepada 100 orangtua di Yogyakarta. Hasil penelitian, dapat terlihat bahwa pemahaman orangtua mengenai ragam kecerdasan anak sudah cukup tinggi. Tradisi yang berpendapat bahwa kecerdasan adalah kesatuan dan terutama terkait dengan keterampilan akademik (membaca, matematika, dan semacamnya) sudah sedikit terjadi dan berubah menjadi pemahaman bahwa kecerdasan masing-masing anak dapat beragam (multiple intelligences). Dukungan orangtua untuk memfasilitasi ragam kecerdasan anak sudah tinggi dan orangtua sudah memberikan kegiatan yang mendukung kecerdasan ganda

Kata Kunci: Peran Orangtua, Multiple Intelligences, Anak Usia Dini

References

Aini, S., & Hernawati, N.-. (2016). Parental Environment Quality, Mother-Child Attachment, and Cognitive Development of Preschool Children with Working Mother. Journal of Child Development Studies, 1(2), 12. https://doi.org/10.29244/jcds.1.2.12-21

Apriani, I., & Risnawaty, W. (2020). Parenting Self-Efficacy Among Full-Time Working Mothers in Jabodetabek. 478(Ticash), 508–513. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201209.078

Astarani, K., & Werdiningsih, A. (2012). Role in Meeting the Needs of Mother on Child Development Preschoolers. Jurnal Penelitian STIKES Kediri, 5(1), 82-98–98.

Bornstein, L. (2000). Inclusions and Exclusions in Work-Family Policy: The Public Values and Moral Code Embedded in The Family and Medical Leave Act. Columbia Journal of Gender and the Law, 10(1), 77.

Badan Pusat Statistik Indonesia. (2019). Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Februari 2019. Retrieved from https://www.bps.go.id

Deepa, N. (2018). Parenting of Young Adults by Working and Non-Working Women with Special Reference to Thrissur District in Kerala.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2016). Statistik gender tematik: Potret ketimpangan gender dalam ekonomi. Retrieved from https://www.kemenpppa.go.id

Ningrum, A. K. (2016). Parenting self efficacy pada ibu bekerja dengan anak usia pra-sekolah (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Retrieved from http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36 981/2/ANJARWATI%20KUSUMA%20NINGRUM-FPSI.p df

Permendikbud No 146 Tahun 2014, (2014).

Peterson, E. R., Andrejic, N., Corkin, M. T., Waldie, K. E., Reese, E., & Morton, S. M. B. (2017). I hardly see my baby: Challenges and highlights of being a New Zealand working mother of an infant. KÅtuitui: New Zealand Journal of Social Sciences Online, 13(1), 4–28. doi: 10.1080/1177083x.2017.1391852

Sari, A. (2015). Model Komunikasi Keluarga Pada Orangtua Tunggal (Single Parent) Dalam Pengasuhan Anak Balita. Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 126.

Yadav, I., & Kumar, A. (2018). Balancing work and parenting demands through spiritual practices. The Research Journal of Social Sciences, 9(5), 73-80. Retrieved from http://www.aensi.in/assets/uploads/doc/2a883-73-80.14087.pdf