Page 1 of 10
907
PENINGKATAN KEPATUHAN REGULASI MELALUI PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI KEUANGAN BAGI BADAN USAHA MILIK DESA MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI BERBASIS WEBSITE
Faiz Zamzami1, Faridiah Aghadiati Fajri2, Irkham Huda3, dan Rudi Prasetya Timur4
Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Sekolah Vokasi UGM1,2
, email: faiz@ugm.ac.id1
, faridiahagha@ugm.ac.id2
Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Sekolah Vokasi UGM3
, email: irkham@ugm.ac.id3
Mahasiswa Doktoral Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM4
, email: rudiprasetyatimur@gmail.com4
ARTICLE HISTORY
Received: 06 August 2024
Accepted: 23 August 2024
Keywords: platform, BUMDesa application,
financial report, information system
development.
AKMENIKA: JURNAL AKUNTANSI &
MANAJEMEN
Vol. 21 No. 2 October 2024, 907-916
1. LATAR BELAKANG
Penelitian ini berawal dari kurangnya perhatian terhadap permasalahan pertanggungjawaban keuangan
di Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Untuk itu, Pemerintah Indonesia berkomitmen meningkatkan
pengelolaan dan akuntabilitas keuangan BUMDesa. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Peraturan tersebut berupaya
menyempurnakan kebijakan pengelolaan BUMDesa, yang menangani akuntabilitas dalam penyusunan
laporan keuangan. Namun, regulasi tersebut dianggap belum mencukupi, yang berdampak pada pelaksanaan
akuntabilitas BUMDesa di lapangan. Para peneliti menengarai aspek-aspek di luar kebijakan, yang
menyebabkan akuntabilitas BUMDesa belum tercapai. Khususnya pada kapabilitas sumber daya manusia
yang memadahi untuk mempersiapkan laporan keuangan (Utama, 2021; Limarjani, dkk., 2022).
Para peneliti merangkum studi terdahulu untuk memberikan wawasan dan pembuktian terhadap
kurangnya akuntabilitas di BUMDesa, menyoroti permasalahan ketersediaan informasi keuangan secara
komprehensif. Hidayah, dkk. (2018) menemukan bahwa pencatatan keuangan BUMDesa masih
membutuhkan perhatian, sehingga kepatuhan standar akuntansi terwujud. Kemudian, karya Lintong (2020)
menunjukkan bahwa pertanggungjawaban BUMDesa kepada pemangku kepentingan, belum
mempresentasikan informasi keuangan yang komprehensif. Bahkan, karya Risal (2020) menemukan bahwa
BUMDesa belum mempersiapkan laporan keuangan dengan baik dan belum sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku. Dengan demikian, penelitian ini berupaya meningkatkan kepatuhan regulasi bagi BUMDesa
untuk mempersiapkan laporan keuangan.
Kemudian, para peneliti meninjau kemampuan sistem informasi berbasis web untuk menawarkan
alternatif solusi, yang mendorong kebaruan dan kontribusi penelitian ini. Pertama, penelitian ini
ABSTRACT
This study highlights the inability of village-owned enterprises (BUMDesa)
to prepare financial reports according to guidelines, indicating a lack of financial
accountability. Researchers attempted to develop a web-based platform to
generate BUMDesa financial reports following Ministerial Decree Number 136
of 2022. We focus on the perspective of public sector accounting and accounting
information systems to respond to research questions. Furthermore, application
development considers the research and development (R&D) method and design
science via the software development life cycle stages. A total of six BUMDesa
contributed to developing this application. The result is a web-based financial
reporting application platform that meets these criteria and guidelines. We also
provide a platform usage procedure to facilitate its operation. The contribution
of this study is to develop a financial information management platform for
BUMDesa that emphasizes reporting accuracy and compliance.
Page 2 of 10
908
memanfaatkan penerimaan sistem sosial terhadap difusi inovasi di bidang teknologi (Valente dan Rogers,
1995), yang menyediakan solusi akuntabilitas di BUMDesa. Sejauh ini, pencatatan terkomputerisasi
diunggulkan, daripada pencatatan manual, untuk menghasilkan laporan keuangan. Bullock (2021)
menjelaskan bahwa pencatatan komputerisasi menghasilkan laporan keuangan yang tersistem dan otomatis,
sehingga penyajian informasi keuangan dilakukan secara cepat dan handal. Para peneliti memposisikan
teknologi berbasis web untuk mengembangkan platform ini, mempertimbangkan kemampuan dan
keuntungan yang dimilikinya (Marshall dan Romney, 2021). Dengan demikian, pendekatan institusionalisasi
diperlukan untuk membingkai hubungan teknologi informasi dan komunikasi dengan keseragaman
informasi yang dihasilkan. Dengan kata lain, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi
keuangan BUMDesa berpedoman pada Keputusan Menteri Nomor 136 Tahun 2022 untuk menunjukkan
kepatuhannya.
Kedua, penelitian ini menyoroti pendekatan akuntansi berbasis peristiwa (Sorter, 1969), yang berfokus
pada paradigma sistem informasi akuntansi dan akuntansi sektor publik. Pendekatan akuntansi berbasis
peristiwa menitikberatkan pada analisis pristiwa akuntansi yang mendorong kepatuhan terhadap regulasi
atau kebijakannya (Benbasat dan Dexter, 1979). Dengan kata lain, akuntansi berbasis peristiwa menjelaskan
paradigma sistem informasi akuntansi untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi aliran-aliran
informasi keuangan (Marshall dan Romney, 2021). Sementara itu, paradigma akuntansi sektor publik
mewakili kepatuhan terhadap aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan dalam mengoperasikan BUMDesa.
Dengan demikian, kombinasi keduanya memberikan wawasan baru, yang mendorong penciptaan ekosistem
informasi berorientasi akuntabilitas dinamis (Heeks, 2017).
Ketiga, para peneliti berfokus untuk mengembangkan sistem informasi keuangan BUMDesa
menggunakan pendekatan research and development (R&D) (Nunamaker, dkk., 1991), untuk memberikan
pemecahan masalah akuntabilitas di BUMDesa. Dengan kata lain, penelitian ini menunjukkan riset praktik,
yang menghasilkan produk berupa teknologi tepat guna untuk meningkatkan akuntabilitas BUMDesa.
Fokusnya adalah menghasilkan produk berupa sistem informasi keuangan bagi BUMDesa, dengan
memberikan kemudahan bagi mereka dalam mempersiapkan informasi keuangan. Peneliti telah mencermati
studi terdahulu untuk menemukan jarak penelitian, yang menunjukkan kebutuhan teknologi tepat guna
berupa sistem informasi berbasis web (Hidayah, dkk., 2018; Lintong, 2020; Risal, 2020). Keunggulan sistem
informasi memberikan kemudahan bagi sumber daya manusia dalam mengoperasikannya, sehingga
menyederhanakan penyusunan laporan keuangan (Kurnianto dan Iswanu, 2021).
Lebih jauh lagi, penelitian ini menunjukkan signifikansi kontribusi melalui pengembangan sistem
informasi akuntansi BUMDesa, menggunakan teknologi berbasis web. Pengembangan dilakukan
mempertimbangkan kebutuhan terhadap kepatuhan regulasi, yang menunjukkan kemampuan pencapaian
akuntabilitas BUMDesa. Produk sistem informasi telah didiseminasi kepada mitra BUMDesa untuk
digunakan, dan terus-menerus dikembangkan oleh peneliti sebagai komitmen berkelanjutan. Saat ini, kami
mencatat keterbatasan pada sektor jasa dan dagang dalam pengembangan sistem informasi dan fitur-fitur
utama untuk melakukan pencatatan transaksi keuangan. Secara teoretis, peneliti mencatat kontribusi dalam
mengkombinasikan pendekatan akuntansi berbasis peristiwa (Sorter, 1969), teori institusional (Amenta dan
Ramsey, 2010), dan teori difusi infomasi (Valente dan Rogers, 1995) secara implisit, yang menghasilkan
produk tepat guna bagi BUMDesa. Kemudian, ilmu desain dalam sistem informasi (Hevner, dkk., 2004)
digunakan untuk mengemas artefak, yang memberikan dan menawarkan struktur penulisan yang mudah
diadaptasi oleh studi-studi di masa depan.
2. KAJIAN TEORI
2.1. Badan Usaha Milik Desa
Di Indonesia, BUMDesa berperan untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa. Pembentukan BUMDesa merupakan wujud komitmen Pemerintah Indonesia, ditunjukkan
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Dalam
konteks akuntansi, BUMDesa menyusun laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan–
Entitas Tanpa Akuntabilitas (SAK–ETAP), yang berlaku di Indonesia. Namun, kebanyakan BUMDesa belum
menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar atau kebijakan tersebut (Hidayah, dkk., 2018, Lintong,
2020, Risal, 2020). Sukarimi dan Putu (2019) mengungkapkan beberapa aspek yang mempengaruhi kualitas
laporan keuangan BUMDesa, yaitu tingkat pendidikan, pengalaman kerja, program pelatihan (dukungan
pemerintah), dan penggunaan teknologi informasi.