Faktor determinan status gizi lebih pada siswa/i di madrasah ibtidaiyah negeri 2 johar baru, jakarta pusat

Authors

  • Nur Rahmani Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi, Universitas Binawan, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia, Indonesia
  • Gusti Kumala Dewi Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi, Universitas Binawan, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia, Indonesia
  • Isti Istianah Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi, Universitas Binawan, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia, Indonesia

Abstract

Status gizi lebih merupakan indikator gambaran terpenuhi kebutuhan gizi pada seseorang. Data terkait kegemukan dari, pada umur 5-12 tahun masih tinggi, dan pravalensi tertinggi di DKI Jakarta (Riskesdas, 2013). Penelitian bertujuan mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi status gizi lebih pada siswa/i di MIN 2 Johar Baru. Penelitian dengan desain cross sectional, dan teknik purposive sampling yang melibatkan 49 siswa/i kelas IV, V, dan VI pada bulan Juli 2021. Data menggunakan kuesioner secara daring yang diisi sendiri oleh responden. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48,1% responden mengalami status gizi lebih. Hasil bivariat menggunakan uji chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p = 0,000) terhadap status gizi lebih. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur (p = 0,978), pendidikan terakhir orang tua (ayah) (p = 547), pendidikan terakhir orang tua (ibu) (p = 0,174), aktivitas fisik (p = 0,903), menonton televisi (TV) (p = 0,303), dan konsumsi fast food (p = 0,846) terhadap status gizi lebih.

Downloads

Published

25-09-2025

Issue

Section

Articles

Citation Check