Hubungan Frekuensi Kunjungan Balita ke Posyandu dengan Kejadian Wasting di Kalurahan Trirenggo, Bantul

Authors

  • Rizka Dyah Aziza Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
  • Tri Siswati Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
  • Susilo Wirawan Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, Indonesia

Abstract

Wasting adalah suatu kondisi serius di mana berat badan balita jauh lebih rendah dari tinggi badannya karena kurangnya asupan makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan. Menurut WHO pada tahun 2022, 45 juta anak balita mengalami wasting. Berdasarkan data Puskesmas Bantul 1 tingkat partisipasi masyarakat pada tahun 2023 sebesar 68,27%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan frekuensi kunjungan balita ke posyandu dengan kejadian wasting di Desa Trirenggo, Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode dalam penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi terdiri dari 986 responden, dengan sampel sebanyak 90 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling berdasarkan total sampel data Perencanaan Program Gizi (PPG) di Kalurahan Trirenggo. Penelitian dilakukan pada November 2024. Variabel independen adalah frekuensi kunjungan balita ke posyandu, sedangkan variabel dependen adalah kejadian wasting. Instrumen pengumpulan data meliputi dokumentasi buku KMS serta pengukuran berat badan dan tinggi/panjang badan. Analisis bivariat menggunakan uji Fisher exact. Sebagian besar balita berjenis kelamin laki-laki (54,8%), dan berusia 0-24 bulan (43,3%), aktif ke Posyandu (78,9%), dan normal/tidak wasting (80%). Balita wasting (20%), aktif ke Posyandu dan tidak wasting (71.11%) sedangkan balita yang tidak aktif ke Posyandu dan wasting (12,22%) . Hasil analisis menyatakan bahwa balita yang tidak aktif berkunjung ke posyandu mempunyai risiko wasting sebesar 12 kali  (P=0,000 OR = 12,57; 95% CI: 3,78-41,7). Untuk mencegah peningkatan risiko wasting, kehadiran balita secara teratur dalam aktivitas Posyandu perlu ditingkatkan dengan cara memberikan edukasi kepada orang tua, memberikan insentif, melakukan kunjungan rumah oleh kader, serta memperkuat sistem pencatatan dan pemantauan balita yang tidak aktif.

Downloads

Published

25-09-2025

Issue

Section

Articles

Citation Check