INOVASI KREATIF OLAHAN KERIPIK BERBAHAN DASAR KULIT MELINJO DI DESA TAMIANG SERANG
DOI:
https://doi.org/10.31316/jbm.v1i2.355Keywords:
Keripik, Kreatif, Kulit Melinjo, Nilai Tambah, Wirausaha.Abstract
Desa Tamiang mempunyai lahan pertanian dan perkebunan seluas 307 ha dengan produk melinjo yang melimpah. Setiap bagian dari melinjo dapat dimanfaatkan termasuk kulit melinjo. Kulit melinjo di Desa Tamiang hanya dijual apa adanya dan hanya dimasak sebagai sayur. Saat musim panen, kulit melinjo melimpah di pasaran sehingga harganya sangat murah. Selain itu kulit melinjo tidak tahan lama dan mudah membusuk. Jika dikelola dengan baik kulit melinjo mempunyai potensi yang banyak dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Melihat potensi tersebut, maka perlu adanya usaha kreatif dan inovatif dalam pengolahan kulit melinjo. Pengolahan kulit melinjo menjadi keripik menjadi solusi yang ditawarkan dengan tujuan memberikan nilai tambah bagi kulit melinjo, menambah pemasukan, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan Sasaran kegiatan ini meliputi ibu rumah tangga dan pemuda yang tertarik berwirausaha. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil yang diperoleh peserta pelatihan mampu memproduksi keripik kulit melinjo aneka rasa yang inovatif dan digemari oleh konsumen. Hasil penjualan keripik mampu menambah pemasukan keluarga.
References
Adolf J. N., Parhusip, & Kaywina Junetta Suraja, K.J. (2019). Pemanfaatan Bakteri Asam Laktat pada Minuman Fermentasi Kulit Melinjo Merah untuk Anti Asam Urat pada Tikus Wistar. FaST- Jurnal Sains dan Teknologi. 3(1): 59-70.
Ardiyansyah, & Mulia Apriliyanti, M. (2016). Karakteristik Kimia Teh Kulit Melinjo. Jurnal Ilmiah INOVASI, 1(2), 89-92.
Colle , I., et.al. (2010). Effect of Thermal Processing on The Degradation, Isomerization, and Bioaccessibility of Lycopene in Tomato Pulp. Journal of Food Science 75 (9).
Cornelia, M., Siregar, T.M., dan Ermiziar. (2010). Study on Carotenoid Antioxidant Activity and Vitamin C of Melinjo Peels (Gnetum gnemon L.) Natural Pigments Conference for South-East Asia, Malang, 20-21 Maret 2010.
Cowan, M.M. (1999). Plant Products as Antimicrobial Agents. Clinical Microbiology Reviews 12(4): 564-582.
Dalimartha, Setiawan dan Soedibyo, M. (1999). Awet Muda dengan Tumbuhan Obat dan Diet Suplemen. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Departemen Kesehatan., (1982). Daftar Kandungan Gizi Kulit Melinjo. Jakarta: Direktorat Gizi Departemen kesehatan RI.
Dewi, A. N. (2018). Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Buah Melinjo (Gnetum Gnemon L.) pada Mencit Jantan Galur DDY. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Dewi, C., Utami, R., dan Riyadi, N.H. (2012). Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba Ekstrak Melinjo (Gnetum gnemon L.). Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 5(2), 74-81.
Eriska, Elisa, F., Nurwitri, C.C. (2009). Pemanfaatan Tepung Kulit Melinjo sebagai Sumber Serat dalam Pembuatan Biskuit. Jurnal Ilmu dan Teknologi.
Kato, E., Tokunaga, Y., dan Sakan, F. (2009). Stilbenoids Isolated from the Seeds of melinjo ( Gnetum gnemon L.) and their Biological Activity. Journal Agric FoodChem. 57(6): 2544-2549.
Kencana, A. H. (2015). Aplikasi Minuman Fermentasi Kulit Melinjo sebagai Anti Asam Urat pada Tikus Wistar. Tangerang: Univeritas Pelita Harapan. Skripsi.
Longanga, O.A., Vercruysse, A., and Foriers, A., (2000). Contribution to the Ethnobotanical, Phytochemical and Pharmacological Studies of Traditionally Used Medicinal Plants in the Treatment of Dysentery and Diarrhoea in Lomela Area, Democratic Republic of Congo (DRC), Journal Ethnopharmacol, 71(3): 411-23.
Panji Ratih Suci, P.R. (2015). Pengaruh Proses Pengolahan Biji Melinjo (Gnetum Gnemon L.) terhadap Kadar Total Likopen dan Karoten dengan Metode Spektrofotometri-Vis. Jurnal Wiyata, 2(2), 151-156.
Pramitaningastuti, A.S., dan Advistasari, Y.D. (2019). Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Buah Mlinjo (Gnetum Gnemon L.) pada Mencit Jantan Galur Swiss. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 2 (1): 6-10.
Prasetia, V., et al. (2019). Peningkatan Proses Produksi pada UMKM Makanan di Desa Maos Lor, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap. Jurnal Berdaya Mandiri. 1 (1): 25-34.
Purnavita, S., Sriyana, H.Y., dan Widiastuti, T. (2018). Kemasan Menarik dan Internet Marketing untuk Meningkatkan Nilai Jual Emping Garut sebagai Produk Unggulan Kabupaten Sragen. E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. 9(1), 88-97.
Santoso, M., et.al. (2010). Antioxidant and Damage Prevention Activities of the Edible Parts of Gnetum gnemon and Their Change upon Heat Treatment. Journal Food Science and Technology, 16 (6), 549-556.
Singh, P., Goyal, G.K. (2008). Dietary Lycopene: Its Properties and Anticarcinogenic Effects. Comprehensive Review in Food Science and Food Safety.
Wahyuni, S., Rais, M., & Fadilah, R. (2017). Fortifikasi Tepung Kulit Melinjo sebagai Pewarna Alami pada Pembuatan Kerupuk Singkong. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3, 212-222.
Winarno. (2004). Naskah Akademis Keamanan Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Yusraini Dian Inayati Siregar, Y.D.I., dan Utami, P. (2014). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Melinjo Merah (Gnetum Gnemon) sebagai Pewarna Alami pada Pembuatan Lipstik. Jurnal Kimia Valensi. 4 (2): 98-108.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â
The work is distributed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.