PENYULUHAN PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK
DOI:
https://doi.org/10.31316/jbm.v1i2.642Keywords:
stunting, anak-anak, gizi burukAbstract
Menurut amatan pakar gizi, angka ini meningkat sebesar 37,2 persen dalam jangka waktu tiga tahun (Tirto,2016). Jumlah stunting di Magelang tahun 2017 mencapai 30 persen dari total populasi anak (Gatra, 2019). Jumlah tersebut termasuk yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut melatarbelakangi kami untuk perlu mengadakan sebuah program penyuluhan stunting khususnya di wilayah Desa Kalibening, Kec. Dukun, Kab. Magelang. Bentuk penyuluhannya adalah dalam bentuk membantu memberikan layanan informasi dengan bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat guna mengajak masayarakat melakukan gerakan kesehatan masyarakat. Harapannya adalah dengan diadakannya penyuluhan stunting di wilayah Desa Kalibening kesadaran masyarakat terkait tumbuh kembang anak semakin diperhatikan dan meningkat, sehingga bisa mencegah terjadinya stunting dan menurunkan prosentase stunting di Indonesia khususnya di Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.
References
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES RI). 2018. Cegah Stunting dengan
Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi. Jakarta. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (KEMENKES RI). www.depkes.go.id/
https://tirto.id/jumlah-anak-indonesia-penderita-stunting-makin-tinggi-bRXM (diakses
tanggal 16 Februari 2019)
https://jateng.tribunnews.com/2019/07/10/372-dari-8-juta-anak-di-indonesia-alami-
pertumbuhan-tidak-maksimal-alias-stunting (diakses tanggal 18 Februari 2019)
https://www.gatra.com/detail/news/461290/kesehatan/program-kampung-anak-sejahtera-
atasi-stunting-di-magelang (diakses tanggal 19 Februari 2019)
Kemendes, P.D.T. dan Transmigrasi, 2017. Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting,
Jakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â
The work is distributed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.