Analisis Kemampuan Literasi Numerasi Siswa SMP Ditinjau dari Gaya Belajar

Authors

  • Ahmad Alfan Rosidi Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
  • Mamluatun Nimah Universitas Islam Zainul Hasan Genggong
  • Eka Rahayu Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i2.3344

Abstract

Abstrak

Di abad ke 21, siswa dituntut untuk menguasai ketiga kecakapan yaitu kualitas karakter, kompetensi dan literasi. Agar kecakapan tersebut dapat tercapai, diperlukan kemampuan berpikir dan bernalar. Kemampuan tersebut berkaitan dengan kemampuan literasi numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan literasi numerasi siswa SMP ditinjau dari gaya belajar. Jenis penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini ada enam peserta didik, dua peserta didik dengan gaya belajar visual. Dua peserta didik dengan gaya belajar auditorial. Dua peserta didik dengan gaya belajar kinestetik.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan gaya belajar visual mampu mengerjakan soal pisa pada level 3, soal dengan skala menengah. Siswa pada tingkat ini dapat menafsirkan dan menggunakan representasi. Subjek dengan gaya belajar auditorial mampu mengerjakan soal pisa pada level 6, soal dengan skala tinggi. Siswa ditingkat ini telah mampu berpikir dan bernalar secara matematisasi. Subjek dengan gaya belajar kinestetik mampu mengerjakan soal pisa pada level 3, soal dengan skala menengah. Siswa pada tingkat ini dapat menafsirkan dan menggunakan representasi.

Kata Kunci: Kemampuan Literasi Numerasi, Gaya Belajar, Siswa SMP

 

Abstract

In the 21st century, students are required to master the three skills, namely the quality of character, competence and literacy. In order for these skills to be achieved, the ability to think and reason is needed. These abilities are related to numeracy literacy skills. This study aims to analyze the numeracy literacy skills of junior high school students in terms of learning styles. This type of research uses a case study method using a qualitative descriptive approach. The subjects in this study were six students, two students with visual learning styles. Two students with auditory learning style. Two students with kinesthetic learning styles. The results showed that subjects with visual learning styles were able to work on Pisa questions at level 3, questions with a medium scale. Students at this level can interpret and use representations. Subjects with auditory learning styles are able to work on Pisa questions at level 6, questions with a high scale. Students at this level have been able to think and reason mathematically. Subjects with kinesthetic learning styles are able to work on Pisa questions at level 3, questions with an intermediate scale. Students at this level can interpret and use representations.

Keywords: Numeracy Literacy Ability, Learning Style, Junior High School Students

References

DAFTAR PUSTAKA

Boby De Porter dan Mike Hernacki. 2015. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa Learning. Bandung.

Dekriati Ate, Yulius Keremata Lede. 2021. Analisis Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Literasi Numerasi. Jurnal Cendikia: Jurnal Pendidikan Matematika 5(1): 472-483.

Edriati, S., Hamdunah, & Astuti, R. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMK Melalui Model Quantum Teaching Melibatkan Multiple Intelligence. Jurnal Pendidikan Ilmiah 3(1): 395.

Edimuslim, Sofia Edriati & Ainil Mardiyah. 2019. Analisis Kemampuan Literasi Matematika ditinjau dari Gaya Belajar Siswa SMA. Journal of Mathematics Education 2(5) : 95-110.

Ika Septiani Putri. 2017. Deskripsi Kemampuan Literasi Matematika Siswa MTsN Model Babakan Tegal ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purwokwerto. Purwokerto.

M. Egidus Gunardi. 2017. Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa Kelas VIII A SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN TAHUN AJARAN 2016/2017. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Rahmawati Patta, dkk. 2021. Kemampuan Literasi Numerasi Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif-impulsif. Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan 5(2): 212-217.

Rohaeti, E.E. 2012. Analisis Pembelajaran Konsep Esensial Matematika Sekolah Menengah Melalui Pendekatan Kontekstual Socrates. Jurnal Infinity 1(2): 186-191.

Setiawan, H., Dafik, & Lestari, N. D. S. 2014. Soal Matematika Dalam PISA Kaitannya Dengan Literasi Matematika dan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi. Jurnal Unej 1(1): 244-251.

Slameto. 2005. Berbagi Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengaja. Rineka Cipta. Jakarta.

Samsu. 2017. Metode Penelitian Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Mixed Methods serta Research & development. Pustaka Jambi. Jambi.

S. Nasition. 2017. Belajar dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Bumi Aksara. Jakarta.

Sari, I,P.,Purwasih, R., & Nurjaman, A. (2017). Analisis hambatan belajar mahasiswa pada mata kuliah program linear. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 6(1) : 39-46.

Sefina Rismen, dkk. 2022. Kemampuan Literasi Matematika Ditinjau dari Gaya Belajar. Jurnal Cendikia : Jurnal Pendidikan Matematika. 1(6): 348-364.

Sukadi. 2008. Progressive Learning; Learning by Spirit. MQS Pblishing. Bandung.

Tim Gerakan Literasi Nasional. 2017. Materi Pendukung Literasi Numerasi. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Downloads

Published

2022-07-19