PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI METODE DRILL TEKNIK BELAJAR MANDIRI PADA ANAK MDVI KELAS VI DI SLB NEGERI 1 BANTUL
Keywords:
metode drill tekhnik belajar mandiri, keterampilan motoric halus, , siswa MDVI.Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motoric halus melalui metode drill tekhnik belajar mandiri pada anak MDVI kelas VI di SLB Negeri 1 Bantul.Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas â€Classroom Action Research†yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah satu orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan motorik halus pada siswa MDVI kelas VI pada siklus I diberikan tindakan dengan tahapan metode drill tekhnik belajar mandiri dan penggunaan media manik-manik yang sesuai untuk siswa. Pada siklus II adalah dengan tindakan yakni: memberi motivasi dilakukan guru sebaiknya selama pembelajaran, supaya siswa dapat tertarik mengerjakan kegiatan meronce maka diberikan manik-manik yang bervariasi, guru bekerjasama dengan orangtua utuk mendampingi kegiatan meronce yang dilakukan secara mandiri dirumah, dan tetap mempertahankan proses mandiri yang dilakukan anak dalam kegiatan meronce. Hasil pada siklus I yakni, persentase pencapaian KT pada skor tes kemampuan sebelum tindakan yaitu 25% diuraikan dengan prosentase kecermatan 25% dan kecepatan 25%. pada tes kemampuan pada tindakan siklus I meningkat menjadi 50%, dengan rincian sebagai berikut: kecermatan 58,33% dan kecepatan 41,67%. Namun siswa belum dapat dikatakan terampil atau masih termasuk dalam kategori mulai berkembang. Hasil siklus I ini belum memenuhi indikator keberhasilan 76%. Pada siklus II hasil tes meningkat menjadi 83,33% dan 75% pada tes kemampuan tindakan siklus II. Di siklus II siswa telah mampu menyelesaikan tugas meronce dengan cermat sesuai waktu yang ditentukan, namun untuk kecepatan masih mengalami kendala yaitu 3-4 kali berhenti memasukkan benang dalam lubang manik-manik. Pada hasil siklus II ini sudah memenuhi indikator keberhasilan. Peningkatan persentase pencapaian tes keterampilan motorik halus yaitu 79,17%. Siswa telah dapat melakukan tiap tahap meronce dengan baik dan hasilnya sesuai dengan kriteria. Hasil siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan penelitian ini yaitu, kemampuan anak berkembang sangat baik. Siswa MDVI Anak mampu memegang benang dan manik-manik dengan benar, Anak mampu memasukkan tali ke dalam lubang manik-manik dengan usaha sendiri tanpa bantuan guru dan mampu memasukan 31-40 biji lebih manik-manik sampai pembelajaran selesai.
Â
References
Acep Yoni. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.
Amin, Muh.1995. Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ardy Wijaya. 2012. Seluk Beluk Tunanetra & Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Javalitera Pustaka Keluarga.
Arif S. Sadiman. 2006. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Astati. 2001. Persiapan Pekerjaan Penyandang Tunagrahita. Bandung: CV.Pendawa
Dini P. Daeng Sari. (1996). Metode Mengajar di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Masnur Muslich. 2011. Penilaian Berbasis Kelas. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Al Musthafa, S., & Mandailina, V. (2018). Meningkatkan Kemampuan Berhitung Siswa Sd Menggunakan Metode Jarimatika. JCES | FKIP UMMat, 1(1), 30. https://doi.org/10.31764/jces.v1i1.71
Neild, R., & Diane Clark, M. (2020). Assessment in deaf education: Perspectives and experiences linking it all together. Psychology in the Schools, 57(3), 325–330. https://doi.org/10.1002/pits.22337
Noormiyanto, F. (2018). Improving Assertive Attitude Through Assertive Trainning Techniques for Deaf Student. 272, 222–225.
Noormiyanto, F. (2020). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PERANGKAT MULTIMEDIA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BERKESULITAN BELAJAR. Elementary School, 7(2), 318–325.
Widodo, P. (2020). PENINGKATAN PRESTASI OPERASIONAL PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA TUNANETRA KELAS III SLB NEGERI 1 BANTUL. Jurnal Exponential, 1(1), 51–57.
Hurlock, Elizabeth. (1978). Perkembangan Anak Jilid I. Terjemahan: Meitasari
Rumini dan sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT.Asdi Mahasatya.
Sari Rudiyati. (2002). Pendidikan Anak Tunanetra. Yogyakarta: UNY.
Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Penelitian Tindakan untuk Guru Kepala Sekolah dan Pengawas.Yogyakarta: Widya Media.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 56
Sugiyono. 2011. Metode penelitian pendidikan.Bandung: Alfabeta
Sumantri. 2005. Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Dinas Pendidikan.
Surachman, Winarno. 1979. Metodologi Pengajaran Nasional. Bandung: Jemmars
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. (2010).Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks.
Wina Sanjaya. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana.