EKSISTENSI PERMAINAN TRADISI NGLARAK BLARAK DI KALURAHAN KRANGGAN KAPANEWON GALUR KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2023
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui asal-usul dari tradisi Nglarak Blarak Di Kalurahan Kranggan Kapanewon Galur Kabupaten Kulon Progo (2) Untuk memahami filosofi dan perkembangan dari tradisi Nglarak Blarak Di Kalurahan Kranggan Kapanewon Galur Kabupaten Kulon Progo (3) Untuk memahami dan menerapkan dari tradisi Nglarak Blarak Di Kalurahan Kranggan Kapanewon Galur Kabupaten Kulon Progo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode yaitu kualitatif deskripsi analisis. Metode kualitatif tersebut adalah metode yang berdasarkan dari kejadian yang nyata. kualitatif mempunyai 2 tujuan utama yakni untuk menggambarkan serta mengungkapkan (to describe and explore) dan yang terakhir tujuan yakni menggambarkan serta menjelaskan (to describe and explain). Pada saat pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Pada analisis data menggunakan teknik seperti redaksi data, penyajian data dan verifikasi. Keabsaan data menggunakan berdiskusi terkait sejarah, filosofi, perkembangan, proses, serta makna dari tradisi Nglarak Blarak dengan melakukan tanya jawab dengan berbagai sumber yang bisa di pertanggung jawabkan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tradisi Nglarak Blarak merupakan permainan tradisi yang berasal dari Kokap, Kulon Progo. Tradisi Nglarak Blarak adalah salah satu permainan dari Kabupaten Kulon Progo. Tradisi Nglarak Blarak memiliki 2 suku kata yakni “Nglarak” yang artinya menyeret dan “Blarak” yang artinya pelapah pohon kelapa. Tradisi Nglarak Blarak mempunyai kata lain yakni Nglabrak yang memiliki arti yaitu mendatangi orang atau suatu yang menggebu-gebu dari hal-hal negatif seperti kemiskinan, kebodohan. Tradisi Nglarak Blarak memiliki filosofi yang sangat beragam seperti menghindari hal-hal yang negatif, saling bergotong royong, semua tahapan memiliki tahapan sendiri, dan lain-lain. Dalam perkembangan tradisi Nglarak Blarak yaitu setiap tahunnya selalu diadakan pada saat Hari Ulang Tahun Kabupaten Kulon Progo. Pada saat pandemi tradisi Nglarak Blarak sempat terganggu jadi tradisi Nglarak Blarak sempat tidak dilaksanakan. Tradisi Nglarak Blarak memiliki prosesi yang sangat menarik. Dalam prosesi tradisi Nglarak Blarak harus memiliki tim terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan serta permainan menyeret dengan menggunakan pelepah pohon kelapa. Pada tradisi Nglarak Blarak harus memiliki persiapan seperti kostum, P3K, komsumsi, daun kelapa, bambu, kranjang serta iringan musik gamelan atau kentongan. Tradisi Nglarak Blarak memiliki makna tersendiri. Jadi tradisi Nglarak Blarak sangat penting untuk dilestarikan. Maka tradisi Nglarak Blarak jangan sampai punah dan pada generasi selanjutnya bisa bermain dengan permainan Nglarak Blarak.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 KARMAWIBANGGA: Historical Studies Journal
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â
The work is distributed under Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.