PENERAPAN DEMOKRASI BERKEADABAN DALAM KEBUDAYAAN DAN TRADISI SUKU BUGIS
DOI:
https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.1987Abstract
Abstrak
Dalam kebudayaan Bugis kuno atau dapat disebut juga masa pra-Islam dan kolonial, terdapat suatu karya sastra yang berisi filosofi atau ajaran mengenai berbagai aspek kehidupan termasuk sistem politik dan kemasyarakatan yang dinamakan Lontarak Bugis. Pada naskah Lontarak ini banyak ditemukan hal-hal yang sebangun dengan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) sebagaimana kita kenal sekarang. Lontarak Bugis ini juga menjadi sumber referensi dan refleksi bagi para pemegang otoritas kekuasaan di era Bugis purba. Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi kesesuaian antara demokrasi berkeadaban dengan kebudayaan salah satu suku di Indonesia, yaitu suku Bugis. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur. Suku Bugis yang telah menerapkan demokrasi berkeadaban sejak abad 15 dan 16 membuktikan bahwa mereka menggunakan asas-asas demokrasi berkeadaban sebelum dunia barat menjadikannya pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Suku Bugis mempunyai sistem adat mengenai bentuk demokrasi dalam menyuarakan suara rakyat yang disebut sistem norma Pangngadereng. Dari penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat terutama mahasiswa ITB mengenai sistem demokrasi di salah satu daerah di Indonesia. Selain itu, sistem demokrasi di kebudayaan Bugis dapat menjadi contoh untuk masyarakat lain dalam menerapkan sistem demokrasi di daerahnya.
Kata Kunci: Suku Bugis, Demokrasi Berkeadaban, Kebudayaan
Â
Abstract
In ancient Bugis culture or it can also be called the pre-Islamic and colonial period, there is a literature work that contains philosophy or teachings regarding various aspects of life including the political and social system called Lontarak Bugis. In this Lontarak manuscript, many things are found that are congruent with the values of democracy and human rights as we know it today. This Bugis Lontarak is also a source of reference and reflection for the authorities in the ancient Bugis era. This study aims to validate the compatibility between civilized democracy and the culture of one of the tribes in Indonesia, namely the Bugis. Data was collected by means of a literature study. The Bugis who have implemented civilized democracy since the 15th and 16th centuries have proven that they used the principles of civilized democracy before the western made them a guide in their social life. The Bugis tribe has a customary system regarding the form of democracy in voicing the people’s voice which is called the Pangngadereng norm system. From this research, it is hoped that it can increase public knowledge especially ITB students about the democratic system in one of the tribes in Indonesia. Furthermore, the democratic system in Bugis culture can be an example for other communities in implementing the democratic system in their area.
Keywords: Bugis Tribe, Civilized Democracy, Culture
References
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. Z. 1985. Wajo’ pada Abad XV-XVI: Suatu Penggalian Sejarah Terpendam Sulawesi Selatan. Bandung: Alumni.
Agung. 2014. Proses Demokrasi Masih Jauh dari Keadaban. (www.ugm.ac.id/id/berita/ 8782-proses-demokrasi-masih-jauh-dari-keadaban), diakses 15 November 2021.
Anderson, K. G. 2003. The Open Door: Early Modern Wajo’rese Statecraft dan Diaspora. Honolulu: Universitas Hawai’i.
Darmayana, H. 2011. Falsafah Demokrasi Dalam Kebudayaan Bugis. (https://www.berdikarionline.com/falsafah-demokrasi-dalam-kebudayaan-bugis), diakses 16 November 2021.
Dewi, D. A., & Al-khansa, B. B. 2021. Pendidikan Kewarganegaraan: Membangun Masyarakat Demokrasi yang Berkeadaban Dari Saat Ini. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), p. 2723-2328.
Halim, W. 2016. Eksplorasi atas Praktik dan Nilai-nilai Demokrasi Dalam Kerajaan Wajo Abad ke-15/16 dan Kompatibilitasnya Dengan Sistem Demokrasi Modern. Jurnal Masyarakat & Budaya, 18(2), p. 1-16.
Mangihot, J. 2021. Kontras: Ada 26 Kasus yang Dilakukan Pemerintah Jokowi Terkait Pembatasan Kebebasan Berpendapat. (https://www.kompas.tv/article/211532/kontras-ada-26-kasus-yang-dilakukan-pemerintah-jokowi-terkait-pembatasan-kebebasan-berpendapat), diakses 15 November 2021.
Mattulada. 1985. Latoa: Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nadziroh. 2015. Membangun Masyarakat Demokratis Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, 2(1), p. 263-266.
Nurgiansah, T. H. (2018). Pengembangan Kesadaran Hukum Berlalu Lintas Siswa Melalui Model Pembelajaran Jurisprudensial Dalam Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Kasus di SMK Bina Essa Kabupaten Bandung Barat Kelas X Administrasi Perkantoran). Tesis. Repository Universitas Pendidikan Indonesia, Oktober. http://ieeeauthorcenter.ieee.org/wp-content/uploads/IEEE-Reference-Guide.pdf%0Ahttp://wwwlib.murdoch.edu.au/find/citation/ieee.html%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.cie.2019.07.022%0Ahttps://github.com/ethereum/wiki/wiki/White-Paper%0Ahttps://tore.tuhh.de/hand
Nurgiansah, T. H. (2019). Pemutakhiran Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan di Era Revolusi Industri 4.0. Prosiding Seminar Kewarganegaraan Universitas Negeri Medan, 1(1), 95–102.
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.
Putri, A. S. 2020. Karakteristik Demokrasi Periode Reformasi (1998-sekarang). (https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/13/160000569/karakteristik-demokrasi-periode-reformasi-1998-sekarang), diakses 16 November 2021.
Welianto, A. 2019. Sistem Demokrasi di Indonesia. (https://www.kompas.com/ skola/read/2019/12/11/201742369/ sistem-demokrasi-di-indonesia), diakses 16 November 2021.
Yuniarto, B. 2018. Pendidikan Demokrasi dan Budaya Demokrasi Konstitusional. (https://core.ac.uk/download/pdf/147421836.pdf), diakses 19 November 2021.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
-
The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
-
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.