KETERKAITAN PEMIKIRAN AL-FARABI MENGENAI NEGARA YANG IDEAL DENGAN KONSEP KEHIDUPAN BERNEGARA DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.2292Abstract
Abstrak
Al-farabi adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang filsafat dan ia merupakan seorang fisuf muslim pada abad ke-10. Menurut Al-Farabi dalam suatu negara pendudukannya perlu mengenal Tuhan, aktif secara spritual( Aql Fa’al), berdasarkan pada sistem nilai kebajikan yang harmonis, dan percaya akan adanya kehidupan setelah kematian. Ide al-Farabi tentang negara utama oleh banyak penulis diambil dari karyanya yang berjudul ArÄ’ Aḥl al-MadÄ«nah al-FÄá¸Ä«lah yang secara harafiah berarti “Dasar-dasar Pandangan Warga Kota Utama†dan merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal. Dalam karya ini, pandangan al-Farabi banyak dipengaruhi oleh dua filsuf Yunani, yaitu Plato dan Aristoteles. Negara utama adalah negara yang warganya memahami hakikat kebenaran (teoritis) dan juga memiliki kemampuan bertindak secara tepat (tawassuth) dengan mempertimbangkan tempat, waktu, pelaku dan juga alasan mengapa hal itu harus dilakukan (phronesis). Keutamaan ini dapat membuat warga negaranya mencapai kebahagiaan (al-sa’ dah). Kebahagiaan adalah tujuan hidup yang paling penting dan tertinggi dalam kehidupan manusia. Dalam upaya mewujudkan negara utama, peran filsuf raja menjadi sangat penting karena dia yang akan mendidik warganya untuk memahami dan bertindak berdasarkan dengan nilai-nilai kebajikan. Beberapa orang merasa sulit mewujudkan ide-ide Al-Farabi dalam pemerintahan dan kekuasaan pada masa kini karena menganggap bahwa pemikiran Al-Farabi ini besifat radikal. Gagasan ini juga bukan pemikiran utopis tetapi menjadi kritik bagi para penyelenggara negara. Penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan nnegara berdasarkan hubungan antara pandangan seorang filsuf politik Islam yang bernama Al-Farabi dengan keterkaitannnya tentang konsep kehidupan bernegara di indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data (penelitian kepustakaan) yang didapat dari beberapa website resmi, artikel, jurnal ilmiah, maupun dari penelitian terdahulu.
Kata kunci: Al-Farabi, Negara, Konsep Negara Masa Kini
Â
Abstract
Al-Farabi is someone who has an educational background in philosophy and he was a Muslim philosopher in the 10th century. According to Al-Farabi in an occupying country it is necessary to know God, be spiritually active (Aql Fa'al), based on a harmonious system of virtue values, and believe in life after death. Al-Farabi's idea of the main state by many writers is taken from his work entitled ArÄ' Aḥl al-MadÄ«nah al-FÄá¸Ä«lah which literally means "Basics of the Main City Citizen's View" and is one of his most famous works. In this work, al-Farabi's views were heavily influenced by two Greek philosophers, namely Plato and Aristotle. The main state is a state whose citizens understand the nature of truth (theoretical) and also have the ability to act appropriately (tawassuth) by considering the place, time, actors and also the reasons why it must be done (phronesis). This virtue can make its citizens achieve happiness (al-sa'dah). Happiness is the most important and highest goal of life in human life. In an effort to realize the ultimate state, the role of the philosopher king becomes very important because he will educate his citizens to understand and act according to the values of virtue. Some people find it difficult to realize Al-Farabi's ideas in today's government and power because they think that Al-Farabi's thoughts are radical. This idea is also not a utopian thought but becomes a criticism for state administrators. This study aims to define the state based on the relationship between the views of an Islamic political philosopher named Al-Farabi with his relation to the concept of state life in Indonesia. The method used in this study is a qualitative method using data collection techniques (library research) obtained from several official websites, articles, scientific journals, as well as from previous research.
Keywords: Al-Farabi, The State, The Concept of the Present StateReferences
DAFTAR PUSTAKA
Dewantara, J. A., & Nurgiansah, T. H. (2021). Building Tolerance Attitudes Of PPKN Students Through Multicultural Education Courses. Jurnal Etika Demokrasi, 6(1), 103–115.
Hermawan, W. (2019). Konsep Negara Menurut al-Farabi. 1–7.
Jamil, M. Y. (2019). GAGASAN AL-FARABI TENTANG NEGARA IDEAL (AL-MADINAT AL-FADHILAT). Al Qisthas: Jurnal Hukum dan Politik Ketatanegaraan, 7(2), 165-178.
Kautsar, N. (2019). Relevansi pemikiran al-farabi tentang negara dalam kitab ‘ ÄrÄ â€˜ahl al - madÄ«nah al - fÄḠilah dengan konsep otonomi daerah dalam negara kesatuan republik indonesia.
Kurniawan, P. (2018). Masyarakat Dan Negara Menurut Al-Farabi. Jurnal el-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan dan Pranata Sosial, 4(1), 101-115.
Mahmuda, M. (2019). Al-FÄrÄbī’s Thought of Ideal State. al-Lubb: Journal of Islamic Thought and Muslim Culture (JITMC), 1(2), 182-198.
Mutiani, T. (2020). NEGARA UTAMA MENURUT AL-FARABI (KONSEP DAN RELEVANSINYA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA MASA KINI). Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 6(2), 29-42.
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.
Nurgiansah, T. H. (2021). Partisipasi Politik Masyarakat Sleman di Masa Pandemi Covid-19 dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Civic Hukum, 6(1), 1–9.
Rachman, F., Nurgiansah, T. H., & Kabatiah, M. (2021). Profilisasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2970–2984.
Sukardi, I. (2017). Negara Dan Kepemimpinan Dalam Pemikiran Alfarabi. Al-A’raf : Jurnal Pemikiran Islam Dan Filsafat, 14(2), 283. https://doi.org/10.22515/ajpif.v14i2.959
Sunaryo.(2018). KONSEP NEGARA UTAMA AL-FARABI DAN RELEVANSINYA, 17(1), 55-78.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
-
The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
-
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.