Strategi Meningkatkan Sistem Keamanan Di Daerah Perbatasan Dengan Jaringan Logistik Yang Terintegrasi

Authors

  • Virgin Kristina Ayu Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Winka Wino Yunanda Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Fiorentina Nulhakim Universitas Pertahanan Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i1.2699

Abstract

Abstrak

Kawasan perbatasan merupakan daerah yang paling ujung suatu negara yang berdekatan dengan negara lain mengakibatkan wilayah perbatasan sangat rentan untuk berinteraksi dengan negara lain dan menimbulkan kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai nasionalisme masyarakat perbatasan Indonesia, selain itu kekhawatiran akan keamanan masyarakat yang rentan terhadap berbagai ancaman baik dari luar ataupun dari dalam negeri. Oleh karena itu maka perlunya strategi yang tepat dalam meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan. Dengan metode system thinking dan dianalisis dengan analisis SWOT maka perlu peranan moda jaringan logistik yang terintegrasi menggunakan konsep supply chain management yang berkolaborasi dengan berbagai pihak dan dukungan dukungan dari berbagai pihak dari pelaku hingga pengguna sehingga tercipta sistem yang tersinkronisasi dan profesional selain itu perlunya penanaman rasa nasionalisme yang perlu terus ditanamkan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa cinta terhadap tanah air.

Kata Kunci : Kawasan perbatasan, jaringan logistik, system thinking

 

Abstract

The border area is the most extreme area of a country that is adjacent to other countries resulting in the border area being very vulnerable to interacting with other countries and raising concerns about the erosion of the values of nationalism of Indonesian border communities, in addition to concerns about the security of people who are vulnerable to various threats both from outside or from within the country. Therefore, it is necessary to have the right strategy in increasing security in the border area. With the system thinking method and analyzed with SWOT analysis, it is necessary to play an integrated logistics network mode using the concept of supply chain management in collaboration with various parties and support from various parties from actors to users so as to create a synchronized and professional system in addition to the need to instill a sense of nationalism which needs to be instilled in the whole community to always love the homeland.

Keywords: Border area, logistics network, system thinking

References

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. Pembinaan Bela Negara Terhadap Masyarakat Di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Indonesia Yang Tangguh Dan Sejahtera. Universitas Pertahanan.

Azmi, K. A. W. P. N. Dalam Rangka Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Terjaga di Lingkungan Lembaga Negara dan Pemerintah Daerah. Dalam Jurnal, 6.

Bria, M. E. (2017). Penguatan Wawasan Kebangsaan Peserta Didik di Daerah Perbatasan Indonesia-Timor Leste melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan III p-ISSN, 2598, 5973.

Bastuti, S., Alfatiyah, R., Shobur, M., & Candra, A. (2019). Manajemen Logistik.

Daturatte, S. R., Jinca, M. Y., & Wunas, S. (2010). Sistem Jaringan Transportasi Logistik Kawasan Perbatasan Provinsi Papua Dengan Papua New Guinea. Jurnal Transportasi, 10(3).

Direktorat Jendral Strategi Pertahaan. 2007. BAB, I. OPTIMALISASI PENANGANAN WILAYAH PERBATASAN MARITIM RI-RDTL DALAM RANGKA MENJAGA KEUTUHAN NKRI.

Evanty, N. (2017). Urgensi Undang-Undang Batas Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jurnal Hukum & Pembangunan, 34(2), 121-128.

Freddy Rangkuti, 2004, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Graedia, Jakarta

Hs, T. I., & Sony, I. Kajian Peningkatan Peranan Transportasi Multimoda Dalam Mewujudkan Visi Logistik Indonesia 2025. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, Vol. 3 No. 1

Indonesia, R. (2012). Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.

Jinca, M. Y., & Muliama, A. (2017). Simpul Jaringan Transportasi Logistik Di Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia Di Kabupaten Nunukan. Jurnal Transportasi Multimoda, 14(4), 207-216.

Peraturan Presiden Republik Indonesianomor 26 Tahun 2012 Tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.

Poespowardojo, S. (2003). Dinamika Dan Implikasi Etis Wawasan Kebangsaan Dalam Menyongsong Hari Depan Indonesia. Jurnal Ketahanan Indonesia. 8 (2), 1-6.

Mawanto, A. (2020). Pengaruh Dukungan Logistik Terpadu di Wilayah Natuna terhadap Kesiapan Operasi KOGABWILHAN I. Jurnal Logistik Indonesia, 4(2), 146-153.

Mulyadi, D. (2011). Pengembangan Sistem Logistik Yang Efisien Dan Efektif Dengan Pendekatan Supply Chain Management. Journal Of Industrial Research (Jurnal Riset Industri), 5(3), 275-282.

Markijar. (2017). Wawasan Kebangsaan Indonesia. Diunduh 28 Oktober 2017, from: http://www.markijar.com/2017/06/wawasankebangsaan-indonesia-lengkap.html.

Nisak, Z. (2013). Analisis SWOT untuk menentukan strategi kompetitif. Jurnal Ekbis, 9(2), 468-476.

Oppenheim, Felix E., (1987). “National Interest, Rationality, and Moralityâ€, Political Theory, Vol. 15, No. 3; pp. 369-389.

Rani, F. (2012). Strategi Pemerintah Indonesia Dalam Meningkatkan Keamanan Wilayah Perbatasan Menurut Perspektif Sosial Pembangunan. Transnasional, 4(01).

Susantono B. Roadmap Transportasi Indonesia. Jakarta, 2007.

Sarwoko, W. (2019). Grafik Peningkatan Penduduk. 2.

Walker, H., & Jones, N. (2012). Sustainable supply chain management across the UK private sector. Supply Chain Management, 17(1), 15–28. https://doi.org/10.1108/13598541211212177

Yasseri, T., Sumi, R., Rung, A., Kornai, A., & Kertész, J. (2012). Dynamics of conflicts in wikipedia. PLoS ONE, 7(6), 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0038869

Zed, Mestika, (2003), "Metode Penelitian Kepustakaan", Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

https://smklogistiksmd.sch.id/sekolah/ Diakses tanggal 21 April 2022

Downloads

Published

2022-06-04

Issue

Section

Articles