Analisis Makna Leksikal dan Makna Gramatikal pada Antologi Puisi Jawa Berbahasa Tegal Karya Atmo Tan Sidik, Tri Mulyono, Dwi Ery Santoso dan Implikasinya Sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA

Authors

  • Suci Nur Safitri Universitas Muhadi Setiabudi
  • Hany Uswatun Nisa Universitas Muhadi Setiabudi
  • Prasetyo Yuli Kurniawan Universitas Muhadi Setiabudi

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i3.3847

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna leksikal dan makna gramatikal pada antologi puisi jawa berbahasa Tegal Karya Atmo Tan Sidik, Tri Mulyono, Dwi Ery Santoso dan implikasinya sebagai bahan ajar bahasa dan sastraIndonesia di SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan redaksi data, penyajian data, dan verification (penarikan kesimpulan). Materi analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu materi mengenai makna leksikal dan makna gramatikal. Bahan ajar adalah bagian penting dalam dunia pendidikan pada proses pembelajaran disekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah pada kegiatan belajar dan siswa akan  lebih terbantu dalam memahami materi yang dipelajari. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis atau bahan tidak tertulis.

Kata Kunci: Semantik, Geguritan, dan Bahan Ajar

References

DAFTAR PUSTAKA

Amalah, Dahliainurul. 2016. Kajian Stilistika daninilai Pendidikan dalam Antologi Puisi Dialek Tegal Karya Atmo Tan Sidik. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Budi,inanang. 2021. Geguritan Bahasa Jawa, Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis& Contohnya. https:// adahobi.com/geguritan-bahasa-jawa/ (diakses 13 Februari 2021).

Chaer, Abdul. 2013. Pengantar Semantik BahasaIndonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Yanti, Desma. 2022.inilai Motivasi dalaminovelinegeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi dan mplikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Skripsi. Palembang: Universitas Sriwijaya.

Emzir dan Rohman S. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Grafindo Persaja.

Erniwati, 2017. Semantik Leksikal Pantun dalam Sastra Bima. Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Estuwardaniin.A dan Mustadi A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Modul Tematik-Integraif Dalam Peningkatan Karakter Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar

Fizriyani, Wilda dan Yusuf Assidiq. 2022. Perbedaan Dialek Regional, Dialek Temporal, dan Dialek Sosial. https: //republika.co.id (diakses tanggal 20 Januari 2022)

Hadi, M. Utomo. 2014. Kamus Tegal-Indonesia. Kabupaten Tegal:inikikata Adiwerna.

Hidayat, Muhammad Syarif. 2019. Kajian Struktural dalaminovel Manusia Setengah Salmon Karya Raditya Dika dan mplikasinya dalam Pembelajaran Sastra di SMA. Skripsi. Tegal: Universitas Pancasakti Tegal.

Kaelan. 2020. Filsafat Bahasa Semiotika dan Hermeneutika. Yogyakarta: Paradigma.

Lazhfihma. 2014. Analisis Gaya Bahasa Slogan klan Minuman di Televisi. Skripsi. Yogyakarta: Universitasinegeri Yogyakarta.

Lestari dan ka (2012). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Akademia Permata

Maryono, Dwi& Budiyanto, Cucuk ( 2018 ). The Development Of Video Learning To Deliver A Basic Algorithm Learning. ssn: 2549-0389. Diakses 21 Mei April 2019

Maufur. 2015. Warung Poci. Yogyakarta: Delokomotif.

Mortad dan lhem S. 2013. Rethorcal Use of Literary Dialectin English Literature: From Chaucer to Shaw,international Journal of English Language and Literature Studies. 2 (2): 102-123. Diperoleh 5 Maret 2016 dari http:// www. Aessweb.com / journal-detail-php

Prasanti , Ayu Puji . 2017. Analisis Semantik Slogan-Slogan di Lingkungan Sekolah (Studi Kasus di MI Tarbiyatul Aulad Jombor, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang). Skripsi. Salatiga:institut Agama slaminegeri

Downloads

Published

2022-08-24