Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perkawinan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Rarang

Authors

  • Ernawati Ernawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
  • Baiq Dika Fatmasari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
  • Asri Yuyu Samsiar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i1.3864

Abstract

Abstrak

Perkawinan anak adalah sebuah pernikahan yang satu atau kedua pasangan berusia dibawah 19 tahun. Jadi, sebuah pernikahan disebut perkawinan anak jika kedua atau salah satu pasangan masih berusia dibawah 19tahun. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di wilayah kerja Puskesmas Rarang terdapat 67 perkawinan anak yang tersebar di desa yaitu Lando 20 kasus, rarang tengah 13 kasus, selagek 12 kasus, Rarang 10 kasus, Jenggik 5 kasus, Rarang Selatan 4 kasus, Rarang batas 3 kasus dan Embung Kandong 2 kasus. dari 10 ibu yang menikah pada usia di bawah 19 tahun. Perkawinan anak dikarenakan rendahnya pengetahuan dan rendahnya tingkat pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perkawinan anak di wilayah kerja Puskesmas Rarang Tahun 2021. Metode, dan Hasil jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desian penelitian case control dengan pendekatan retrospektif . Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 134 orang. Analisis data menggunakan chi square. Penelitian ini menunjukkan ada hubuangan faktor pendidikan (p-value 0,001) pengetahuan (p-value 0,019) dan pendidikan orang tua (p-value 0,001) dengan pernikahan anak.

Kata Kunci: Pernikahan Anak, Pendidikan, Pekerjaan

 

Abstract

Child marriage is a marriage between one or both couples under the age of 19. So, a marriage is called child marriage if the second or one of the couples is under the age of 19. Based on a preliminary survey conducted by researchers in the working area of Puskesmas Rarang there are 67 child marriages spread across the village, namely lando 20 cases, central rarang 13 cases, selagek 12 cases, rarag 10 cases, jenggik 5 cases, southern rarang 4 cases, rarang limit 3 cases and embung kandong 2 cases. 10 mothers who marry under the age of 19. Child marriage is due to low knowledge and low level of education. The purpose of this study To find out and analyze the factors related to child marriage in the working area of Puskesmas Rarang In 2021. Method, and The results The type of research used is descriptive analytic with case control research design with retrospective approach . The number of samples in the study were 134 people. Data analysis using chi square. This study shows that there is a relationship between education (p-value 0.001) knowledge (p-value 0.019) and parental education (p-value 0.001) with child marriage.

Keywords: Child Marriage, Education, Employment

References

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2015). Prosedur Penelitian Jakarta: Rineka Cipta

Cuningham, dkk (2014). Obstetri Williams. Jakarta : EGC

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019. Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.

Kemenkes Notoadmodjo, (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Nursalam (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan :Pendekatan Praktis, Edisi 3. Jakarta :Salemba Medika.

Nursalam. (2012). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ogawa, K., Urayama, K. Y., Tanigaki, S., Sago, H., Sato, S., Saito, S., & Morisaki, N. (2017). Association between very advanced maternal age and adverse pregnancy outcomes: a cross sectional Japanese study. BMC pregnancy and childbirth, 17(1), 349.

Prawirohardjo, S 2018, Fisiologi Kehamilan, Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Edisi IV. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Prayoga, R. A. (2012). Analisis Faktor Risiko Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Leptospirosis di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Provinsi NTB, D. K. (2019). Profil Kesehatan Provinsi NTB Tahun 2019. Pusdatin diakses pada tanggal 24 September : infodatin-ibu.pdf (kemkes.go.id)

Purwaningrum & Fibriyana. (2017). Hubungan Riwayat Perkawinan anak Spontan Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Perkawinan anak di Rumah Sakit Umum Kabupaten Cilacap.

Rahmani, S. L., 2014, Faktor-faktor Risiko Kejadian Perkawinan anak di RS Prikasih Jakarta Selatan pada Tahun 2013, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sedgh G, Stanley Henshaw, Susheela Singh, et al. 2017 Induced abortion: estimated rates and trends world wide. Lancet 2017

Statistik, B. P. (2017). Laporan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) Tahun 2015

Sulistyawati, A. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.2012.

Suradi, R., Siahaan, C.M., Boedjang, R.F., Sudiyanto, Setyaningsih, I., Soedibjo, S. (2008). Penelitian kasus-kontrol. Dalam Sastroasmoro, S., Ismael, S., Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto.

Suratman. (2006). Analisis Faktor Risiko Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan Terhadap Kejadian Leptospirosis Berat di Kota Semarang. Karya Tulis Ilmiah strata dua, Universitas Diponegoro, Semarang.

Wahyuni, Sri. Ngadiyono. & Sumarni, Sri. 2017. Faktor risiko yang Behubungan dengan Kejadian Perkawinan anak di RSUD Ungaran Jawa Tengah. Jurnal Kebidanan. Vol. 6, No. 13.

WHO. Maternal Mortality. 2018.

Downloads

Published

2022-06-26

Issue

Section

Articles