Peran Lowewini dalam Pemberdayaan dan Peningkatan Partisipasi Perempuan NTT Melalui Instagram @lowewini

Authors

  • Meylisa Yuliastuti Sahan Universitas Katolik Widya Mandira

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i2.4000

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran komunitas Lowewini dalam melakukan pemerdayaan dan peningkatan partisipasi perempuan Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pembangunan sosial dan budaya dan menganalisis peran Lowewini dari paradigma wacana kritis Sara Mills dan implikasi peran komunitas tersebut dalam dalam memahami fenomena praktek budaya patriarki di propinsi ini. Karena penelitian ini berhubungan dengan kegiatan Lowewini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini berusaha menelusuri postingan Lowewini di Instagram, melakukan studi dokumentasi dan wawancara dengan pendiri dan anggota komunitas tersebut. Untuk menganalisis informasi yang diperoleh, peneliti menggunakan pendekatan wacana kritis Sara Mills. Hasil analisis data menunjukkan bahwa peran komunitas Lowewini benar-benar telah membangkitkan semangat para anggotanya dalam membangun kehidupan bersama dan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah yang bebas dari praktek patriarki di tengah masyarakat NTT. Karena itu, Pemerintah Daerah Propinsi NTT perlu mengukuhkan Lowewini dalam sebuah keputusan politis sebagai komunitas perempuan NTT yang mampu melindungi semua perempuan di propinsi ini dan memiliki peran penting untuk membebaskan kaumnya dari praktek patriarki yang keliru selama ini.

Kata Kunci: Lowewini, Nusa Tenggara, Aksi, Perempuan

 

Abstract

This study aims to explore the role of the Lowewini community in empowering and increasing the participation of women in East Nusa Tenggara (NTT) in social and cultural development and to analyze the role of Lowewini from Sara Mills' critical discourse paradigm and the implications of the community's role in understanding the phenomenon of patriarchal cultural practices in the province. this. Because this research is related to Lowewini's activities, the researcher uses a qualitative descriptive method. This method seeks to trace Lowewini's posts on Instagram, conduct documentation studies and interviews with the founders and members of the community. To analyze the information obtained, the researcher used Sara Mills' critical discourse approach. The results of data analysis show that the role of the Lowewini community has really raised the spirit of its members in building a life together and showing their identity as God's creatures that are free from patriarchal practices in the NTT community. Therefore, the Regional Government of NTT Province needs to confirm Lowewini in a political decision as a NTT women's community that is able to protect all women in this province and has an important role in liberating her people from the wrong patriarchal practices so far.

Keyywords: Lowewini, East Nusa Tenggara, Act, Woman

References

DAFTAR PUSTAKA

Andesti, T. (2021). Wacana Pendsiplinan Kebertubuhan Perempuan (Analsis Wacana Kritis Sara Mills dalam Dekontruksi "Tubuhmu Bukan Milikmu" pada Akun Instagram AILA Indonesia. CONNECTED : Jurnal Ilmu Komunikasi , 11-30.

Basarah, F. (2019). Feminisme dalam Web Series "Sore-Istri dari Masa Depan" (Analisis Wacana Sara Mills). Widykala Journal , 110-120.

Bungin, B. (2021). Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Vol.2). Surabaya: Prenada Media Group.

Diamastuti, E. (2018). Paradigma Ilmu Pengatahuan Sebuah Telaah Kritis. Jurnal Akuntansi.

Eriyanto. (2006). Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.

Eriyanto. (2012). Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. LKis.

Halliday, M. (2012). Bahasa, Konteks dan Teks. Yogyakarta: Gajah Mada University.

Harari, Y. N. (2019). Sapien : Riwayat Singkat Umat Manusia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Haryatmoko. (2019). Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Krtisi): Landasan Teori, Metodologi dan Penerapan. Depok: RajaGrafindo Persada.

Kriyantono. (2014). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Penerbit Prenada Media.

Listyani, D. A. (2016). Representasi Kecantikan Perempuan dalam Media Sosial Instagram (Analisis Semiotika Roland Barthes pada akun @mostbeautyindo, @bidadarisurga dan @papuan_girl). Jurnal Paradigma, 8.

Littlejon, S. W. (2014). Theories of Human Communications. Jakarta: Salemba Humanika.

N. Novianti, D. M. (2022). Analisis Wacana Kritis Sara Mills tentang Streotipe terhadap Perempuan dengan Profesi Ibu Rumah Tangga dalam Film Rumput Tetangga. Rekam: Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi, 25-36.

Pangestika, D. (2017). Representasi Positif Perempuan dalam Media Alternatif sebagai Upaya Pemberdayaan Perempuan : Studi Kasus Magdalene. Universitas Katolik Parahyangan, 18. Setiawan, T. (2020). Rancangan Awal Praktik Analisis Wacana Kritis. Jurnal Diks Volume 22 .

Rochimah, T. H. (2018). Pertarungan Wacana Tubuh Perempuan dalam Media. Yogyakarta: Buku Litera.

Siti, A. I. (2017). Menyoroti Budaya Patriarki di Indonesia. Social Work Jurnal , 72.

Synnot, A. (2003). Tubuh Sosial : Simbolisme, Diri dan Masyarakat. Yogyakarta: Jalasutra.

Tanouf, H. E. (2019, Juli 21). Usaha Lowewini dalam Merawat "Masa Kecil" Anak- Anak. pp.

Unggas, R. B. (2021). Gerakan Feminisme Komunitas Lowewini dalam Upaya Menegakkan Kesetaraan Gender. Sekolah Tinggi FIlsafat Katolik Ledalero 6.

Yani F., S. M. (2022). Analisis Wacana Kritis Model Sara Mills Citra Sosial Perempuan pada Cerpen Kartini Karya Putu Wijaya. Jurnal Pendidikan Tambusai , 9760-9767.

Downloads

Published

2022-09-08