Peran Guru Terhadap Minat Siswa pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SDN Mekarwangi Kabupaten Sumedang

Authors

  • Yayat Hidayat Universitas Insan Cendikia Mandiri
  • Yanuar Sulung Universitas Insan Cendikia Mandiri

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i3.4128

Abstract

Abstrak

Pada umumnya pembelajaran di sekolah masih terfokus pada guru, dan belum terpusat pada siswa (student centered). Salah satu kegiatan yang dapat mendukung potensi siswa yakni kegiatan ekstrakurikuler. Pada proses belajar mengajar di SD Negeri Mekarwangi, Ketika pembelajaran berlangsung terdapat beberapa siswa yang hiperaktif, maka dengan adanya kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di sekolah diharapkan dapat membantu untuk menyalurkan bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru ekstrakurikuler terhadap minat siswa nya dalam kegiatan ekstrakurikuler. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif, data diperoleh dengan wawancara, dokumentasi dan observasi, Teknik analisis data sebelum, saat, dan setelah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan peran guru ekstrakurikuler, diantaranya mendorong anak didiknya agar senantiasa memiliki motivasi tinggi dan aktif, memberikan bimbingan kepada anak didiknya, dan memberikan inspirasi kepada siswa mengenai tujuan, manfaat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Faktor penghambat nya antara lain, adanya sarana dan prasarana yang kurang memadai, dalam pengelolaan kegiatan cenderung kurang terkoordinir, dan siswa kurang responsif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Untuk solusinya yaitu, bekerja sama dengan sekolah lain untuk lebih variatif dalam hal kegiatan ekstrakurikuler termasuk lebih lengkapnya fasilitas baik itu sarana maupun prasarana, bekerja sama dengan komite orangtua sekolah agar dapat menyediakan sarana dan prasarana, dan berkoordinasi dengan kepala sekolah agar lebih berperan aktif dalam rangka meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler. Saran untuk guru ekstrakurikuler lebih meningkatkan bekerja sama dengan sekolah lain untuk lebih variatif dalam hal kegitan ekstrakurikuler, untuk kepala sekolah meningkatkan koordinasi dengan guru ekstrakurikuler agar dapat mengetahui apa kekurangannya pada saat kegiatan nya sedang berlangsung, dan untuk instansi pemerintahan agar lebih memperhatikan fasilitas yang masih belum cukup memadai, upaya dapat diberikan fasilitas yang cukup untuk menunjang berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler itu sendiri.

Kata Kunci: Kegiatan Ekstrakurikuler, Peran Guru, Minat Siswa

 

Abstract

In general, learning in schools is still focused on the teacher, and not yet centered on students. One of the activities that can support the potential of students is extracurricular activities. In the teaching and learning process at SD Negeri Mekarwangi, when learning takes place there are some students who are hyperactive, so extracurricular activities at school are expected to help channel students' talents and interests. This study aims to determine the role of extracurricular teachers on their students' interest in extracurricular activities. The method used is descriptive qualitative, data obtained by interviews and observations, data analysis techniques before, during, and after the study. The results of the study show the role of extracurricular teachers, including encouraging their students to always have high motivation and be active, provide guidance to their students, and inspire students about the goals, benefits of extracurricular activities. The inhibiting factors include inadequate facilities and infrastructure, the management of activities tends to be less coordinated, and students are less responsive in participating in extracurricular activities. For the solution, namely, working with other schools to be more varied in terms of extracurricular activities including more complete facilities, both facilities and infrastructure, collaborating with school parent committees so that they can provide facilities and infrastructure, and coordinating with school principals to play an active role in increase extracurricular activities. Suggestions for extracurricular teachers are to increase collaboration with other schools to be more varied in terms of extracurricular activities, for school principals to improve coordination with extracurricular teachers in order to find out what the shortcomings are when their activities are ongoing, and for government agencies to pay more attention to facilities that are still not available. adequate, efforts can be provided with sufficient facilities to support the extracurricular activities themselves.

Keywords: Extracurricular Activities, Teacher's Role, Student's Interest

References

DAFTAR PUSTAKA

Asra, Sumiati. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima.

Badan Pendidikan Kristen Penabur. (2021). 6 kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan dan berfaedah

Chotimah, C, dan Fathurrohman, M. (2018). Paradigma baru system pembelajaran: dari teori, metode, model, media, hingga evaluasi pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Djamarah, S.B. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta. PT Bumi Aksara.

Iskandarwassid, dkk. (2016). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Heryanto, N. (2020). Hubungan PLS dan Profesi PLS. (Jurnal). Sekolah Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

Jais, M. (2022). Pelaksanaan in house training dalam meningkatkan kualitas mengajar guru di smp binaan jember: Jurnal Mitra Pendidikan, 4(1), 125-126.

Magdalena, Ina. , Fatmawati. , dan Luthfiyah, Jihan (2020). Strategi guru dalam menghadapi gaya belajar siswa kelas 3 di sd negeri tangerang 5. Jurnal Edukasi dan Sains, 2(1), 151-168.

Mujtahid (2011). Pengembangan Profesi Guru. Malang : UIN Maliki Press.

Nawawi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. pentingnya Pendidikan sekolah dasar [online] diakses dari https://labschool-unpkediri.sch.id/read/6/pentingnya-pendidikan-sekolah-dasar.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Pramuka. Jakarta: Permendikbud.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Siregar, Eveline, Dra., M.Pd. dan Nara, Hartini M.Si. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sudjana, N. (2013). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algeshindo.

Supardi. (2014). Kinerja Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 060/U/1993 dan Nomor 080/U/1993. (1993). Kegiatan ekstrakurikuler. Jakarta: Mendikbud.

Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/O/1992 . (1992). Kegiatan ekstrakurikuler. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya (Edisi Kedua). Jakarta: Rineka Cipta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1. Jakarta:Menkumham.

Wasisto W.A. dkk. (2014). Proses Pembelajaran dan Penilaiannya di SD/MI/SMP/MTS/SMA/MA/SMK. Yogyakarta: Graha Cendekia.

Downloads

Published

2022-10-27