Prediksi Model PUFF Dalam Mensimulasikan Prediksi Dispersi Debu Vulkanik Gunung Anak Krakatau

Authors

  • Firman Setia Budi Universitas Pertahanan Republik Indonesia / BMKG
  • Daryono Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
  • Kusuma Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Pujo Widodo Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Herlina Juni Risma Saragih Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Rajasains E. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v7i1.4826

Abstract

Abstrak

Indonesia adalah negara yang berada dalam ring of fire, tercatat ada 76 gunung api. Gunung Anak Krakatau (GAK) adalah salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia. Karena letak GAK di Selat Sunda yang merupakan penghubung pulau Jawa dan Sumatera dengan penduduk terpadat di Indonesia, sebaran debu vulkanis GAK dapat mengganggu aktivitas masyarakat. PUFF adalah model tracer polutan dinamik yang dikembangkan untuk mensimulasikan perilaku awan abu vulkanik yang masih baru. Kecepatan simulasi pada model tersebut sangat diperlukan untuk membuat peringatan dini pada operasional meteorologi penerbangan. Model ini berdasarkan bentuk persamaan langrangian dengan asumsi kolom vertikal sumber polutan berdifusi sepanjang distribusi Gaussian dalam ruang 3D. Tujuan penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui kehandalan model PUFF dalam mensimulasikan prediksi dispersi debu vulkanis GAK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan tinjauan pustaka (literature review) yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber yang berkaitan dengan makalah ini. Metode ini bertujuan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif dan analitis berdasarkan data dari literatur. Penulis mensimulasikan prakiraan sebaran debu gunung Krakatau dengan model PUFF. Penulis juga menggunakan teknik red-green-blue (RGB) Himawari8 resep BMKG dan JMA. Hasil RGB tersebut juga dibandingkan dengan true color SNPP. Hasil dalam penelitian ini menunjukan RGB Himawari-8 resep BMKG dapat dijadikan acuan dispersi GAK, Model PUFF mensimulasikan dispersi abu vulkanis GAK yang stabil dalam waktu 4 jam dari awal letusan dan Model PUFF memperlihatkan simulasi dispersi debu GAK yang sama dengan hasil RGB satelit Himawari-8 resep BMKG

Kata Kunci: Gunung Anak Krakatau (GAK), PUFF Model, red-green-blue (RGB) Himawari8 resep BMKG dan JMA, true color SNPP, distribusi Gaussian, dispersi

References

Abdillah, M. R. dan T. W. Hadi. 2014 : Prediksi Sebaran Abu Vulkanik di Udara dengan

Menggunakan Model PUFF. Indonesian Undergraduate Research Journal for Geoscience, Vol. 1.

BPS. 2010 : Peta Sebaran Penduduk Indonesia Sensus Penduduk 2010. Penerbit BPS.

Dare, R. A, D. H. Smith dan M. J. Naughton. 2016 : Ensemble Prediction of the Dispersion of Volcanic Ash from the 13 February 2014 Eruption of Kelut, Indonesia. J. of Appl. Clim. Vol. 55.

Dare, R. A. 2015 : Sedimentation of volcanic ash in the HYSPLIT dispersion model. CAWCR Technical Report No. 79.

Kharisma, S., Suyatim, E. Wardoyo dan Mahagnyana. 2017 : Identifikasi Karakteristik Sebaran Debu Vulkanik Menggunakan Model PUFF dengan Inputan Pengamatan Citra Radar Gematronik. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh ke-4.

Nuryanto, D. E. dan Y. Fajarianal. 2014 : Simulasi Debu Vulkanik Gunung Sinabung Menggunakan WRF-Chemistry. Prosiding Seminar Sains Atmosfer.

Searcy, C., K. Dean dan W. Stringer. 1998 : PUFF : A High Resolution Volcanic Ash Tracking Model. J. of Volcanology and Geothermal Research.

Tanaka, H. L, M. Iguchi dan S. Nakada. 2016 : Numerical Simulation of Volcanic ash Plume Dispersal from Kelud Volcano in Indonesia on February 13, 2014. Journal of Dissater Research. Vol. 11.

Wiguna, P. P. H., K. S. Wati dan F. Setiawan. 2016 : Utilization of WRF-Chem Modelling for Barujari Mount of Volcanic Ash Distribution Analysis. International Journal of Scientific and Research Publications. Vol. 6.

Witham, C., H. Webster, M. Hort, A. Jones dan D. Thomson. 2012 : Modelling concentrations of volcanic ash encountered by aircraft in past eruptions. Atmospheric Environment 48

Downloads

Published

2023-05-12

Issue

Section

Articles