KATA-KATA BIJAK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK

Authors

  • Susetyo Susetyo Universitas PGRI Yogyakarta
  • Rika Novita Kusumaningrum Universitas PGRI Yogyakarta
  • Tomi Wahyu Septarianto Universitas PGRI Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31316/skripta.v9i2.5955

Keywords:

Words of wisdom, character education, students

Abstract

Permasalahan yang muncul akhir-akhir ini adalah banyak terjadi perilaku negatif yang dilakukan oleh para remaja,  baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah, seperti perkelahian  antarpelajar, tawuran antarpemuda, pelecehan seksual, minum-minuman keras, narkoba, mem-bully, membunuh, merampas, kebut-kebutan, membolos, berbicara kotor, tidak memperhatikan guru atau rIbut saat pembelajaran di kelas, tidak mematuhi tata tertib sekolah, dan sebagainya. Tujuan penulisan makalah  ini  untuk mendeskripsikan peran kata-kata bijak sebagai  sarana  pendidikan karakter bagi peserta didik. Kata-kata bijak diambil dari (1) hasil bacaan  yang diprakirakan mengandung nilai-nilai pendidilan karakter, baik dari buku-buku umum, buku-buku pembelajaran, dongeng cerita rakyat, artikel jurnal, grup-grup media sosial maupun (2) menonton pertunjukan wayang di televisi, (3 mendengarkan wayang di radio, ceramah, obrolan, perbincangan pada saat rapat, obrolan di warung, kantin, rumah makan, dan sebagainya.  Kata-kata bijak tersebut dicatat dan dikelompokkan  ke dalam tema-tema karakter tertentu yang diprediksi dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik, baik di sekolah pertama maupun sekolah menengah atas. Hasil pencatatan dan pengelompokkan kata-kata bijak berdasarkan tema tersebut disesuaikan dengan keperluan pendidikan karakter di sekolah,  antara lain (1) religius, (2) toleransi, (3) kesabaran dan keikhlasan, (4)  rendah hati, (5) gotong royong dan  kerja sama, (6) memiliki ilmu, (7) peduli lingkungan dan sosial, (8)  bekerja keras,  (9) hemat, (10) kejujuran, dan (11) kemandirian. Kesebelas tema pada kata-kata bijak yang telah ditemukan, ditafsiran, dan diverifikasi tersebut  dapat digunakan oleh guru sebagai nasihat, anjuran, saran, dan ajakan agar peserta didik termotivasi  dan mau untuk berperilaku positif, baik ketika  di kelas, di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Kata-kata bijak tersebut dapat disampaikan oleh guru sebelum mulai pembelajaran, saat pembelajaran  atau pada akhir pembelajaran agar kata-kata bijak didengar, dipahami, dan  diresapi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

References

Al-Ghozali, Al-Imam. (2017). Ihya’ ’Ulumiddin. terj. Ibnu Ibrahim Badalillah. Jakarta:

Republika.

Al Munawar, Said Agil Husin. (2003). Fikih Buhungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press.

Azzet, Akhmad Muhaimin.( 2011). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Burdah, Ibnu. (2013). Pendidikan Karakter Islami. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi keempat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Fathani, Abdul Halim. (2008). Ensiklopedia Hikmah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Fauzana, Suci, Sudirman, Yuhasnil. (2021). ”Hubungan Perilaku Negatif Siswa dengan

Prestasi Belajar PKN Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban” Jurnal Edukasi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh, Volume: 01 No.1. 01, Juni.

Suparno, Ahmad. (2009). Hikmah Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Yudistira, 2009, hlm 29

Gunawan, Heri (2022). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung; Alfabeta.

Handayani, Hawa Laily, Syamsul Ghufron, Suharmono Kasiyun. (2020). “Perilaku Negatif

Siswa: Bentuk, Faktor Penyebab, dan Solusi Guru dalam Mengatasinya.”Elementry School 7 Universitas Nahdatul Ulama Surabaya Indonesia Vol,7 No,2 Juli hlm. 215-224

Fattah, Hanurawan. (2010). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hunawan, Heri, (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:Alfabeta.

Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan dan Karakter Budaya Bangsa. Jakarta.

Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Ba-han

Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta.: Kemendiknas.

Kesuma, Dharma, dkk. (2012). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Koesoema, Doni A. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.

Jakarta: Gramedia.

Muawanah. (2018). “Pentingnya Pendidikan untuk Tanamkan Sikap Toleransi Masyarakat.”

Jurnal Vijjacariya, Volume 5 Nomor 1, hlm. 65.

Musfiroh, Tadkiratun. (2009). Character Buliding. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), 27

Mustari, Muhammad. (2014). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Noor, Henry Faizal. (2007). Ekonomi Manajerial, Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Nurhayati, Eti. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Prihatmi, Th. Sri Rahayu. (2003). Peribahasa Jawa: sebagai Cermin Watak, Sfat, Perilaku

Manusia Jawa. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Ramayulis, (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia Group, Cet.9.hlm. 510

Riono, Adi, dkk. (1988). Peribahasa dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rozi, Fakrur. (2012). Model Pendidikan Karakter dan Moralitas Siswa di Sekolah Islam

Modern: Studi pada SMP Pondok Pesantren Selamat Kendal, Semarang: IAIN Walisongo, hlm. 44.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. (2013). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Santoso, M. Agus. (2014). Hukum,Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum, Ctk.

Kedua, Jakarta: Kencana.

Sajogyo dan Pudjiwati. (2006). Gotong Royong Sebagai Budaya Bangsa. Bandung. hlm.16.

Siregar, Robiana, (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Negatif Siswa Dalam

Proses Pembelajaran PAI Kelas X di SMA Negeri 3 Padangsidimpuan. Skripsi Program Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan.

Sudarma, Momon. (2014). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sukirno. 2013. Pengkajian dan Pembelajaran Pitutur Luhur Sebagai Pembentuk Karakter

Peserta Didik. Februari 2013 // DOI: 10.21831/jpk.v0i1.1292.

Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter: Strategi Memangun Karakter Bangsa

Berperadaban Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter. Cetakan 2. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Zulhan, Najib. (2010). Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: JePe Press Media Utama.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Susetyo, S., Novita Kusumaningrum, R., & Wahyu Septarianto, T. (2023). KATA-KATA BIJAK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK. Jurnal Skripta, 9(2), 1–15. https://doi.org/10.31316/skripta.v9i2.5955

Issue

Section

Articles

Categories