KATA-KATA BIJAK SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI PESERTA DIDIK
DOI:
https://doi.org/10.31316/skripta.v9i2.5955Keywords:
Words of wisdom, character education, studentsAbstract
Permasalahan yang muncul akhir-akhir ini adalah banyak terjadi perilaku negatif yang dilakukan oleh para remaja, baik di lingkungan masyarakat maupun di sekolah, seperti perkelahian antarpelajar, tawuran antarpemuda, pelecehan seksual, minum-minuman keras, narkoba, mem-bully, membunuh, merampas, kebut-kebutan, membolos, berbicara kotor, tidak memperhatikan guru atau rIbut saat pembelajaran di kelas, tidak mematuhi tata tertib sekolah, dan sebagainya. Tujuan penulisan makalah ini untuk mendeskripsikan peran kata-kata bijak sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik. Kata-kata bijak diambil dari (1) hasil bacaan yang diprakirakan mengandung nilai-nilai pendidilan karakter, baik dari buku-buku umum, buku-buku pembelajaran, dongeng cerita rakyat, artikel jurnal, grup-grup media sosial maupun (2) menonton pertunjukan wayang di televisi, (3 mendengarkan wayang di radio, ceramah, obrolan, perbincangan pada saat rapat, obrolan di warung, kantin, rumah makan, dan sebagainya. Kata-kata bijak tersebut dicatat dan dikelompokkan ke dalam tema-tema karakter tertentu yang diprediksi dapat digunakan sebagai sarana pendidikan karakter bagi peserta didik, baik di sekolah pertama maupun sekolah menengah atas. Hasil pencatatan dan pengelompokkan kata-kata bijak berdasarkan tema tersebut disesuaikan dengan keperluan pendidikan karakter di sekolah, antara lain (1) religius, (2) toleransi, (3) kesabaran dan keikhlasan, (4) rendah hati, (5) gotong royong dan kerja sama, (6) memiliki ilmu, (7) peduli lingkungan dan sosial, (8) bekerja keras, (9) hemat, (10) kejujuran, dan (11) kemandirian. Kesebelas tema pada kata-kata bijak yang telah ditemukan, ditafsiran, dan diverifikasi tersebut dapat digunakan oleh guru sebagai nasihat, anjuran, saran, dan ajakan agar peserta didik termotivasi dan mau untuk berperilaku positif, baik ketika di kelas, di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Kata-kata bijak tersebut dapat disampaikan oleh guru sebelum mulai pembelajaran, saat pembelajaran atau pada akhir pembelajaran agar kata-kata bijak didengar, dipahami, dan diresapi peserta didik untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
References
Al-Ghozali, Al-Imam. (2017). Ihya’ ’Ulumiddin. terj. Ibnu Ibrahim Badalillah. Jakarta:
Republika.
Al Munawar, Said Agil Husin. (2003). Fikih Buhungan Antar Agama. Jakarta: Ciputat Press.
Azzet, Akhmad Muhaimin.( 2011). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Burdah, Ibnu. (2013). Pendidikan Karakter Islami. Jakarta: Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi keempat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Fathani, Abdul Halim. (2008). Ensiklopedia Hikmah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Fauzana, Suci, Sudirman, Yuhasnil. (2021). ”Hubungan Perilaku Negatif Siswa dengan
Prestasi Belajar PKN Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Kecamatan Lareh Sago Halaban” Jurnal Edukasi STKIP Abdi Pendidikan Payakumbuh, Volume: 01 No.1. 01, Juni.
Suparno, Ahmad. (2009). Hikmah Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Yudistira, 2009, hlm 29
Gunawan, Heri (2022). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung; Alfabeta.
Handayani, Hawa Laily, Syamsul Ghufron, Suharmono Kasiyun. (2020). “Perilaku Negatif
Siswa: Bentuk, Faktor Penyebab, dan Solusi Guru dalam Mengatasinya.”Elementry School 7 Universitas Nahdatul Ulama Surabaya Indonesia Vol,7 No,2 Juli hlm. 215-224
Fattah, Hanurawan. (2010). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hunawan, Heri, (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:Alfabeta.
Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan dan Karakter Budaya Bangsa. Jakarta.
Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Ba-han
Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta.: Kemendiknas.
Kesuma, Dharma, dkk. (2012). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Koesoema, Doni A. (2007). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global.
Jakarta: Gramedia.
Muawanah. (2018). “Pentingnya Pendidikan untuk Tanamkan Sikap Toleransi Masyarakat.”
Jurnal Vijjacariya, Volume 5 Nomor 1, hlm. 65.
Musfiroh, Tadkiratun. (2009). Character Buliding. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008), 27
Mustari, Muhammad. (2014). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Noor, Henry Faizal. (2007). Ekonomi Manajerial, Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Nurhayati, Eti. (2011). Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Perpres Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Prihatmi, Th. Sri Rahayu. (2003). Peribahasa Jawa: sebagai Cermin Watak, Sfat, Perilaku
Manusia Jawa. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Ramayulis, (2012). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia Group, Cet.9.hlm. 510
Riono, Adi, dkk. (1988). Peribahasa dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Rozi, Fakrur. (2012). Model Pendidikan Karakter dan Moralitas Siswa di Sekolah Islam
Modern: Studi pada SMP Pondok Pesantren Selamat Kendal, Semarang: IAIN Walisongo, hlm. 44.
Samani, Muchlas dan Hariyanto. (2013). Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Santoso, M. Agus. (2014). Hukum,Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum, Ctk.
Kedua, Jakarta: Kencana.
Sajogyo dan Pudjiwati. (2006). Gotong Royong Sebagai Budaya Bangsa. Bandung. hlm.16.
Siregar, Robiana, (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Negatif Siswa Dalam
Proses Pembelajaran PAI Kelas X di SMA Negeri 3 Padangsidimpuan. Skripsi Program Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan.
Sudarma, Momon. (2014). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sukirno. 2013. Pengkajian dan Pembelajaran Pitutur Luhur Sebagai Pembentuk Karakter
Peserta Didik. Februari 2013 // DOI: 10.21831/jpk.v0i1.1292.
Wibowo, Agus. (2012). Pendidikan Karakter: Strategi Memangun Karakter Bangsa
Berperadaban Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter. Cetakan 2. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Zulhan, Najib. (2010). Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: JePe Press Media Utama.
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Skripta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.