PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS RAOS GETUN, SUMELANG, MERI, PAMBEGAN DI KELAS VI SD SENDANGSARI PAJANGAN BANTUL YOGYAKARTA (KAJIAN TERHADAP KONSEP DAN PEMIKIRAN KI AGENG SURYOMENTARAM)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana penerapan
pembelajaran berbasis rasa menyesal (raos getun), khawatir (sumelang), iri (meri), sombong
(pambegan) di Kelas VI SD Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta (Kajian Terhadap Konsep dan
Pemikiran Ki Ageng Suryomentaram).
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-September 2017 di SD Negeri Sendangsari, Pajangan,
Bantul. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas
VI B, teman sejawat guru, dan siswa kelas VI B di SD Negeri Sendangsari, Pajangan, Bantul.
Pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis model Bogdan dan Biklen (Dalam
Djam’an Satori dan Aan Komariah), yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
dan penarikan kesimpulan (conclusion drwawing)/ verifikation. Pemeriksaan keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan
triangulasi sumber yaitu dengan menggunakan sumber data yang beragam seperti sumber data yang
berasal dari guru kelas, teman sejawat guru, dan siswa. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan
triangulasi teknik yaitu menggunakan berbagai teknik dalam pengambilan data yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa guru menerapkan pembelajaran
berbasis rasa menyesal (raos getun), khawatir (sumelang), iri (meri), sombong (pambegan).
Penerapan pembelajaran berbasis rasa menyesal (raos getun) dengan menanamkan kebiasaan kepada
siswa untuk bisa menyesal (raos getun) bila mendapatkan nilai yang kurang sempurna, dengan tujuan
agar anak terus giat belajar dan tidak menyesal dikemudian hari. Penerapan pembelajaran berbasis
rasa khawatir (sumelang) saat ada ulangan secara mendadak dan beberapa siswa khawatir
mendapatkan nilai kurang sempurna, maka guru dengan mengelola atau memberi pengutan kepada
siswa apabila mempunyai rasa khawatir yang berlebih maka siswa harus percaya kepada dirinya
bahwa mereka bisa mengerjakannya. Penerapan pembelajaran berbasis rasa iri (meri) dengan
memberikan motivasi dan gambaran dari prestasi atau keberhasilan teman yang mendapatkan nilai
ulangan sempurna, agar siswa yang lain mempunyai keinginan belajar sama untuk mendapatkan nilai
yang sempurna. Penerapan pembelajaran berbasis rasa sombong (pambegan) dengan mengelola
sombong anak di saat- saat tertentu seperti siswa boleh sombong apabila mendapatkan nilai sempurna,
dengan tujuan siswa yang lain termotivasi untuk giat belajar agar mendapatkan nilai sempurna.
References
Abdul Kholik. 2017. Psikoterapi Jawa
Pendekatan Kawaruh Jiwa Ki Ageng
Suryomentaram. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2012.
Metodologi penelitian kualitatif.
Bandung: Alfabeta.
Grangsang Suryomentaram dan Ki Oto
Suastika. 1985a. Ajaran-Ajaran Ki
Ageng Suryomentaram jilid 1. Jakarta:
PT Inti Idayu Press.
_________ .1985b. Ajaran-Ajaran Ki Ageng
Suryomentaram jilid 2. Jakarta: PT Inti
Idayu Press.
_________. 1985c. Ajaran-Ajaran Ki Ageng
Suryomentaram jilid 3. Jakarta: PT Inti
Idayu Press.
Ryan Sugiarto. 2015. Psikologi Raos
Saintifikasi Kawaruh Jiwa Ki Ageng
Suryometaram. Yogyakarta: Pustaka
Ifada.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Zainal Mustafa. 2009. Mengurai Variabel
Hingga Instrumentasi. Yogyakarta:
Graha Ilmu.