Intervensi Pemaafan Pada Lansia Yang Tidak Bisa Menerima Menantunya (Studi Kasus Intervensi)

Authors

  • Nona Apungchris F Oiladang Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Soegijapranata, Indonesia
  • Siswanto Universitas Katolik Soegijapranata, Indonesia
  • Daniel Purwoko Budi Susetyo Universitas Katolik Soegijapranata, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31316/gcouns.v8i3.6095

Abstract

Masa tua cenderung melibatkan perubahan dan penyesuaian, terutama saat anak menikah. Beberapa lansia mungkin kesulitan menerima menantunya karena berbagai faktor, yang dapat menyebabkan konflik dan stres dalam keluarga. Tujuan penelitian untuk menganalisis efektivitas intervensi pemaafan terhadap lansia yang mengalami kesulitan menerima menantunya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan partisipan perempuan berusia 78 tahun, dengan melakukan wawancara dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis, hasil analisis menunjukkan bahwa intervensi pemaafan berhasil membantu lansia untuk memaafkan diri sendiri dan menantunya. Sebelum intervensi, partisipan kesulitan membicarakan menantunya bahkan enggan menyebutkan namanya. Namun, setelah intervensi, sikap partisipan berubah, bahkan ia mulai berkomunikasi melalui video call dan menyebut menantu dengan panggilan yang lebih akrab. Sehingga, intervensi pemaafan memberikan dampak positif pada kemampuan lansia untuk memaafkan diri dan orang lain, serta menghasilkan perubahan dalam kedekatan emosional dan hubungan interpersonal mereka.

Kata kunci: pemaafan, lansia, menantu, psikososial, penyesuaian diri

Downloads

Published

2024-06-06

How to Cite

F Oiladang, N. A., Siswanto, & Daniel Purwoko Budi Susetyo. (2024). Intervensi Pemaafan Pada Lansia Yang Tidak Bisa Menerima Menantunya (Studi Kasus Intervensi). G-Couns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 8(3), 1615–1630. https://doi.org/10.31316/gcouns.v8i3.6095

Citation Check