Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Melestarikan Budaya Lokal Moloku Kie Raha pada Pendidikan Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.31316/g-couns.v9i2.6891Abstract
Globalisasi mengancam pelestarian budaya lokal, sehingga penting untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam pendidikan anak usia dini. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan memahami proses pengimplementasian Kurikulum Merdeka melalui projek penguatan pelajar Pancasila (P5) di PAUD dalam upaya melestarikan budaya lokal Moloku Kie Raha. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, guru, dan wali kelas untuk menggambarkan praktik pengajaran budaya lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TK Pembina 7 berhasil mengintegrasikan berbagai aspek budaya lokal Moloku Kie Raha, seperti, bahasa daerah tenate, tarian lalyon, makanan kebong, dan sejarah kesultanan Ternate ke dalam pembelajran Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka dapat menjadi strategi efektif untuk melestarikan budaya lokal dan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dengan integrasi kearifan lokal, Kurikulum Merdeka dapat membantu melestarikan dan memperkuat identitas budaya lokal, serta meningkatkan kesadaran dan rasa bangga akan warisan budaya Masyarakat.
Kata Kunci: kurikulum merdeka, budaya lokal, moloku kie raha
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Bahran Taib, Winda Oktaviani, Budi Rahardjo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright publishing of the article shall be assigned to G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.