Studi Kasus Profil Penggunaan Obat Antasida Secara Swamedikasi di Apotek X Yogyakarta

Studi Kasus Profil Penggunaan Obat Antasida Secara Swamedikasi di Apotek X Yogyakarta

Penulis

  • Prima Juanda Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Budi Samsuri Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Mosa Aura Widka Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Wiken Ayuningtyas Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Agustina Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Zulfikar Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
  • Rahmat A Hi Wahid Program Studi Farmasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-3796-6998

Abstrak

Latar belakang: Swamedikasi (self-medication) merupakan upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri. dilakukan untuk mengatasi keluhankeluhan dan penyakit ringan yang sering dialami masyarakat, seperti salah satunya adalah sakit maag. Maag merupakan salah satu gangguan saluran percernaan yang disebabkan karena proses inflamasi. Antasida merupakan obat yang memiliki mekanisme kerja dengan menetralkan asam lambung.

Tujuan: Mengetahui profil penggunaan antasida secara swamedikasi di Apotek X, Yogyakarta.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pengumpulan data melalui kuesioner terhadap 15 responden yang melakukan swamedikasi dengan antasida. Data demografi responden meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan pendidikan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel.

Hasil: Dari 15 responden, mayoritas pengguna swamedikasi antasida adalah perempuan (53%). Sediaan antasida suspensi lebih banyak dipilih oleh responden untuk digunakan dalam swamedikasi. Selain itu, durasi penggunaan antasida untuk swamedikasi paling banyak terjadi dalam rentang waktu 1-7 hari (80%).

Kesimpulan: Penggunaan antasida untuk swamedikasi di Apotek X, Yogyakarta, lebih sering dilakukan oleh perempuan, dengan preferensi terhadap sediaan suspensi dan penggunaan obat dalam durasi pendek (1-7 hari). Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penggunaan antasida yang tepat.

Kata kunci : Asam Lambung, Antasida, Apoteker, Apotek, Maag, Yogyakarta

Unduhan

Diterbitkan

2024-12-31