PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 DI SMPN 3 KOMODO LABUAN BAJO MANGGARAI BARAT

Authors

  • Vinsensius Zwei De Orans Jemalu Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
  • Heri Kurnia Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
  • Triwahyu Budiutomo IKIP PGRI Wates

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v5i1.1433

Abstract

Abstrak

Pendidikan adalah suatu proses bagi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan, yang memiliki rasa kebangsaan, dan cinta tanah air. Sehingga sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menggantikan “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006â€. Salah satu standar penilaian pada kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Penilaian autentik merupakan suatu sistem penilaian pada kurikulum 2013 yang   komprehensif   dalam  menjelaskan   dan   menggambarkan secara detail hasil belajar siswa. Sistem penilaian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Komdo Labuan Bajo, tetapi penilaia ini masih belum terlaksana dengan sempurna. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan sistem penilaian untuk guru, serta kendala yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan penilaian autentik serta kendala yang dialami oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi oleh guru diantaranya: (1) Kegiatan pelatihan dan kesempatan mengikuti seminar tentang persepsi guru terhadap penilaian autentik kurikulum 2013 yang belum merata. (2) Belum mampu mengelola waktu untuk melakukan penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum. (3) Kurang lengkap jenis penilaian yang digunakan. (4) Belum terbiasa menyusun rubrik penilaian.

Kata Kunci: Penilaian autentik, kurikulum 2013, Sekolah Menengah Pertama.

 

Abstract

Education is a process for learners as the next generation of the nation in the future, who have a sense of nationality, and love of the homeland. So that human resources are able to compete in the global era. Curriculum 2013 is a curriculum that replaces "Education Unit Level Curriculum (KTSP) 2006". One of the assessment standards in the 2013 curriculum is authentic assessment. Authentic assessment is an assessment system in the 2013 curriculum that is comprehensive in explaining and describing in detail the student's learning outcomes. This assessment system has been implemented at Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Komdo Labuan Bajo, but this assessment is still not implemented perfectly. Therefore, researchers want to know more about the implementation of the assessment system for teachers, as well as the obstacles they face. This study aims to describe the application of authentic assessments as well as the obstacles experienced by teachers. The results showed that the obstacles faced by teachers include: (1) Training activities and the opportunity to attend seminars on teacher perception of authentic assessment of the 2013 curriculum that has not been evenly distributed. (2) Not yet able to manage the time to conduct assessments in accordance with the demands of the curriculum. (3) Incomplete type of assessment used. (4) Not yet used to compiling assessment rubrics.

Keywords: Authentic assessment, curriculum 2013, Junior High School.

References

DAFTAR PUSTAKA

Adam I. Indra Wijaya, 2002. Prilaku Organisasi. Bandung; Sinar Baru Algesindo.

Heri Kurnia, A. N. (2021). Model Perencanaan Pembelajaran PPKn Berbasis Literasi. Jurnal Basicedu, 5(2), 733-740. doi:https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i2.794

Hidayat, 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung; PT.Remaja Rosdakarya Bandung.

Hilda Taba, 2009. Kurikulum dan Pengaruh, Jakarta, Sinar Grafika Offset.

Igbal, Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.

Irianto, Jusuf, 2011. Sumber Daya Manusia Sektor Publik di Indonesia; Pengantar Model SDM Sektor Publik. Jurnal MSDM Surabaya; Departemen Administrasi.

KBBI, Edisi Keempat, 2008. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kemendikbud, 2013. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RepublicIndonesia No 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP/MTs. Dokumen. Jakarta; Kemendikbud.

Kemendikbud 2013 No. 69 Tahun 2013. Tentang KD dan Struktur KurikulumSMA/MA Jakarta; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Kemendikbud, 2013. Penilaian Pendidikan. Jakarta; Kementrian Pendidikan dan Budaya.

Kunandar, 2014. Penilaian autentik (Penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013) Edisi Revisi, Jakarta : PT. Raja.

Moleong, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, 2013. Pengembangan dan Implementasi kurikulum 2013. Bandung, PT.Remaja Rosdakarya.

M. Sukarjo,dkk.,2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.

Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.

Nurgiansah, T. H. (2021a). Partisipasi Politik Masyarakat Sleman di Masa Pandemi Covid-19 dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Civic Hukum, 6(1), 1–9.

Nurgiansah, T. H. (2021b). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.

Nurgiansah, T. H. (2021c). Workshop Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pengabdian Untuk Mu NegeRI, 5(1), 1–4.

Poerwati,dkk, 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013 Sebuah InovasiStruktur Kurikulum Penunjang Pendidikan MasaDepan. Jakarta; Prestasi Pustakarya.

Sayuti, Husein. 1989. Pengantar Metodologi Riset, Jakarta; Fajar Agung.

Supardi, t.th., Penilaian autentik (Pembelajaran afektif, kognitif, danPsikomotor): Konsep dan Aplikasi.

Usman, 2008. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. EdisiKedua, Jakarta; Bumi Aksara.

Walgito, 2002. Psikologi umum (Yogyakarta; Andi).

Zainudin Bakar, A. N. (2021). IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI MURIABANG KABUPATEN ALOR. Jurnal PPKn, 52-63.

Published

2021-06-07

Issue

Section

Articles