PEMIKIRAN SOEKARNO DALAM AJARAN MARHAENISME

Authors

  • Vhiasyah Raeinady Universitas Tanjungpura Pontianak
  • Jagad Aditya Dewantara Universitas Tanjungpura Pontianak

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v5i2.2293

Abstract

Abstrak

Tulisan ini menjelaskan sebuah konsep dari pemikiran Soekarno mengenai Marhaenisme yang dianalis dan dibedah sesuai dengan sumber kepustakaan yang ada. Kemudian, berisi sebuah wacana terhadap Indonesia tentang kewajiban pemerintah melindungi kaum Marhaen di tengah pandemi covid-19. Marhaenisme identik sebuah ideologi perjuangan yang melawan kapitalisme yang tumbuh dan berkembang di dunia ini. Marhaenisme lahir dan tumbuh berdasarkan rasa senasib dan sepenanggungan yang diakibatkan oleh kolonialisme dan imperialisme. Akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing membuat rakyat Indonesia hidup dalam penuh penderitaan dan kesengsaraan. Dengan adanya ideologi ini diharapkan Indonesia yang terjajah segera bangkit dan pulih kembali. Kemudian, mampu mengelola kekayaan negeri sendiri tanpa tunduk kepada orang lain. Marhaenisme berusaha menghapus segala bentuk pertentangan dan perbedaan dalam kehidupan. Dalam hal ini, ideologi tersebut berusaha menjadi pembeda dengan ideologi lainnya.

Kata kunci: Soekarno, Marhaenisme, Ideologi

 

Abstract

This paper describes a concept from Soekarno's thoughts on marhaenism which is analyzed and dissected according to the available literature sources. Then it contains a discourse against Indonesia about the government's obligation to protect the Marhaen in the midst of the covid-19 pandemic. Marhaenism is identical to an ideology of struggle against capitalism that grows and develops in this world. Marhaenism was born and grew based on a sense of shared destiny and shared responsibility caused by colonialism and imperialism. As a result of colonization by foreign nations, the Indonesian people live in full of suffering and misery. With this ideology, it is hoped that colonized Indonesia will soon rise and recover. Then, they are able to manage the wealth of their own country without submitting to others. Marhaenism tries to erase all forms of contradictions and differences in life. In this case, ideology is made trying to be different from other ideologies.

Keywords: Soekarno, Marhaenism, Ideology

Author Biography

Vhiasyah Raeinady, Universitas Tanjungpura Pontianak

Mahasiswa S1 Universitas Tanjungpura Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

References

DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningtyas, P., Djono, & Yuniyanto, T. (2020). Ideologi Marhaenisme Masa Pemerintahan Soekarno Tahun 1950-1965. Jurnal Candi, 20(2), 54–69.

Dewantara, J. A., & Nurgiansah, T. H. (2021). Building Tolerance Attitudes Of PPKN Students Through Multicultural Education Courses. Jurnal Etika Demokrasi, 6(1), 103–115.

Irwansyah, Y. (2017). Penerapan Ajaran Marhaenisme Bung Karno Dalam Membentuk Tatanan Sosial Masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur. Jurnal Perspektif Pendidikan, 11(1), 49–62.

Kuswono, K. (2016). Marhaenism: Social Ideology Create By Sekarno. Jurnal HISTORIA, 4(2), 119–130. https://doi.org/10.24127/hj.v4i2.549

Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.

Nurgiansah, T. H. (2021). Partisipasi Politik Masyarakat Sleman di Masa Pandemi Covid-19 dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Civic Hukum, 6(1), 1–9.

Rachman, F., Nurgiansah, T. H., & Kabatiah, M. (2021). Profilisasi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2970–2984.

Supriadi, A (2007). “Pemikiran Soekarno Tentang Marhaenismeâ€. Skripsi. Jakarta: Jurusan Pemikiran Politik Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Downloads

Published

2021-12-01