Implementasi Nilai-Nilai Budaya Sunda dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta

Authors

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v6i1.2295

Abstract

Artikel diperoleh dari penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai budaya Sunda diintegrasikan dalam pembelajaran PPKn. Nilai-nilai budaya Sunda yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah falsafah dasar catur silih, yaitu silih asah, silih asih, silih asuh dan silih wawangi. Pergeseran menjauh dari nilai-nilai budaya yang rasakan hampir seluruh elemen bangsa. Etnopedagogi merupakan pendekatan pendidikan berbasis budaya kearifan lokal. Secara bottom-up mendukung tercapainya tujuan praksis PPKn yang bersifat cultural up root. Artikel dihasilkan dari penelitian kualitatif, berdesain deskriptif. Teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data penelitian. Validitas data dilakukan dengan memperpanjang pengamatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model interaktif. Pembelajaran PPKn di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta falsafah fundamental budaya sunda yaitu catur silih. Catur silih diimplementasikan dalam pembelajaran PPKn pembelajaran mandiri, maupun dalam kelompok belajar. Catur silih diterapkan pembelajaran menjadi proses habituasi karakter peduli sosial siswa. Pendekatan catur silih memiliki karakteristik pembelajaran gotong royong. Penerapan catur silih dalam pembelajaran PPKn meningkatkan peran siswa sebagai tutor sebaya kepada siswa lain. Sehingga proses pembiasaan karakter peduli sosial lebih efektif dan efisien. Aktivitas yang multi treatment sedapat mungkin diupayakan untuk memaksimalkan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang diperoleh dari pembelajaran PPKn

Author Biography

Fazli Rachman, Universitas Negeri Medan

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

References

Alwasilah, A. C., Suryadi, K., & Karyono, T. (2009). Etnopedagogi: Landasan Praktik Pendidikan dan Pendidikan Guru. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Arnott, R., & Rowse, J. (1987). Peer Group Effects and Educational Attainment. Journal of Public Economics, 32(3), 287–305. https://doi.org/10.1016/0047-2727(87)90034-X

Beanson, M. S. (1998). The Rule of Citizenship Education: A Forthcoming Education Policy Task Force Position. Paper from Communitarian Network.

Budimansyah, D., & Suryadi, K. (2008). PKn dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaran Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Creswell, J. W. (2015). Riset Pendidikan; Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif (Ke-5). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danadibrata, R. . (2009). Kamus Bahasa Sunda. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Delors, J. (2013). The Treasure Within: Learning to Know, Learning to Do, Learning to Live Together and Learning to Be. What is The Value of That Treasure 15 Tears after Its Publication? International Review of Education, 59(3), 319–330. https://doi.org/10.1007/s11159-013-9350-8

Emriz. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: P.T. RajaGrafindo Persada.

Evans, W. N., Oates, W. E., & Schwab, R. M. (1992). Measuring Peer Group Effects: A Study of Teenage Behavior. Journal of Political Economy, 100(5), 966–991. https://doi.org/10.1086/261848

Febianti, Y. N. (2014). Peer Teaching (Tutor Sebaya) Sebagai Metode Pembelajaran Untuk Melatih Siswa Mengajar. Edunomic Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi, 2(2), 80–87. Diambil dari http://www.fkip-unswagati.ac.id/ejournal/index.php/edunomic/article/view/63/61

Istiawati, N. F. (2016). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-nilai Kearifan Lokal Adat Ammatoa dalam Menumbuhkan Karakter Konsevasi. CENDEKIA: Journal of Education and Teaching, 10(1), 1. https://doi.org/10.30957/cendekia.v10i1.78

Kuningan, S. M. (2019). Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh (3SA); Pendekatan Pembelajaran Kearifan Lokal. Diambil dari https://www.researchgate.net/publication/335022765_SILIH_ASAH_-_Journal1

Martono, N. (2016). Metode Penelitian Sosial: Konsep-konsep Kunci. Jakarta: Rajawali Pers.

Masyitoh, I. S. (2015). Peran AP3KNI Sebagai Wahana Pendidikan Karakter Berbasis Etnopedagogi Untuk Membangun Generaasi Emas Kebangkitan Nasional Modern. In Sapriya, Syaifullah, M. M. Adha, & C. Cuga (Ed.), Prosiding Seminar Nasional Penguatan Komitmen Akademik dalam Memperkokoh Jatidiri PKn (hal. 674–683). Bandung: Labolatorium Pendidikan Kewarganegaraan Departemen Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Miles, M. B., & Huberman, M. A. (1994). Qualitative Data Analysis; An Expanded Sourcebook (2 ed.). London: SAGE Publications.

Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila Sebagai Upaya Membentuk Karakter Jujur. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 33–41.

Purwanto, S. A. (2014). Revolusi Mental sebagai Strategi Kebudayaan, Bunga Rampai Seminar Nasional Kebudayaan 2014. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rachman, F. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembangunan Berkelanjutan dan Tantangan ketegangan. In B. Mulyono, M. Murdiono, Halili, I. Arpanudin, & Suyato (Ed.), Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan Ke-II; Penguatan Kajian Isu-isu Aktual Kewarganegaraan dalam Konteks Kependidikan dan Non-Kependidikan (hal. 209–221). Yogyakarta: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta dan AP3KnI Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarya.

Rachman, F., & Hijran, M. (2017). Kajian Keteladanan dalam Memperkuat Pendidikan Indonesia. The 5th University Research Colloquium: Cinta Negeriku, 998–1003. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Rinjani, E. D. (2017). Pendidikan Karakter Berbasis Multikultural dalam Bahasa Indonesia Sebagai Upaya Menghadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). The 1st Education and Language International Conference Proceedings Center for International Language Development of Unissula Dampak, 306–316. Semarang.

Satrijono, H. (2012). Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Dua Tinggal Dua Bertemu (Two Stay Two Stray). Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar, 1(2), 166–182.

Setjadibrata. (2005). Kamus Bahasa Sunda. Bandung: Kiblat.

Solihatin, E., & Raharjo. (2009). Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitiatif. Banda Aceh: Alfabeta.

Suratno, T. (2010). Memaknai Etnopedagogi Sebagai Landasan Pendidikan Guru. In Proceedings of The 4th International Conference on Teacher Education; Join Conference UPI & UPSI Bandung Indonesia (hal. 515–530). Bandung: UPI & UPSI.

Suryalaga, H. (2010). Filsafat Sunda: Sekilas Interpretasi: Langkah Awal Menyimak dan Menyistemisasikan Perjalanan Spiritual-metafisik dalam Folklor Sunda. Surakarta: Yayasan Nur Hidayah.

Unesco. (1996). LEARNING: The Treasure Within. Report to Unesco of the International Commission on Education for the Twenty-First Century. Paris: United Nations Educational.

Wahab, A. A., & Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.

Winataputra, U. S. (2012). Profil Civic Education di Negara-Negara Kawasan Eropa, Amerika, dan Australia. In U. S. Winataputra & D. Budimansyah (Ed.), Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori dan Profil Pembelajaran) (hal. 10–71). Bandung: Widya Aksara Press.

Yunus, R. (2013). Transformasi Nilai-nilai Budaya Lokal sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa (Penelitian Studi Kasus Budaya Huyula di Kota Gorontalo). Jurnal Penelitian Pendidikan, 14(1), 65–77.

Downloads

Published

2022-03-20

Issue

Section

Articles