Kontribusi Simbol Kekristenan Dalam Pelaksanaan Kegiatan Kebudayaan Ritual Bersih Kampung di Minahasa

Authors

  • Syaloom Ribka Tunas Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v7i1.4582

Abstract

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang pengaruh simbolisasi keagamaan dalam masyarakat yang mempertahankan dan melaksanakan ritual sebagai warisan kepercayaan agama suku, khususnya masyarakat Minahasa yang berada di desa Kayuuwi yang melaksanakan ritual bersih kampung di akhir tahun dengan tujuan untuk mengusir roh jahat dan makluk gaib yang ada di kampung dengan menggunakan berbagai tanda, simbol hasil peninggalan para leluhur, tetapi kemudian sudah nampak perubahan penggunaan simbol-simbol dalam pelaksanaan ritual. Penulis berpendapat bahwa, masyarakat kepercayaan agama suku sudah mulai terpengaruh dengan kekristenan dan berbagai simbol, cara dan bentu yang dilakukan dan digunakan orang kristen. Pelaksanaan ritual menggunakan alkitab untuk mengambil kutipan-kutipan ayat alkitab serta ucapan Doa Bapa Kami dalam pemaknaan pelaku ritual memiliki kekuatan yang lebih untuk mengusir makluk gaib dan juga dalam waktu-waktu tertentu teks-teks alkitab dibacakan dalam upacara adat, hal ini terjadi karena masyarakat yang sudah menjadi kristen namun pada hakekatnya menjaga dan melestarikan kebudayaan peninggalan kepercayaan agama suku. Pelaku dan penghayat ritual bersih kampung di desa kayuuwi menggunakan cara dan bentuk yang dilakukan dalam agama dalam pelaksanaan mereka menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang sakral dan memiliki makna juga kekuatan yang dapat membantu pelaksanaan ritual. Unsur mitologi terkandung dalam pemaknaan dari para pelaku sehingga sedikit banyak tidak dapat diterima oleh masyarakat kampung yang tidak mempercayai dan mengikuti adat kampung Kayuuwi.

Kata Kunci: Simbol, Kebudayaan Minahasa, Interaksi Sosial

References

DAFTAR PUSTAKA

A.R, “Bentuk dan Cara awal Pelaksanaan Ritual Bersih Kampung yang Dilaksanakan sebagai hasil Peninggalan Leluhur yang terus dilestarikan masyrakat” Wawancara Pengamat Kebudayaan, Masyarakat Desa Kayuuwi.

Aidil Haris, Asrinda Amalia : Makna dan Simbol Dalam Proses Interaksi Sosial’. Jurnal Bakwah Risalah, No.1, 2018

Albi Anggito, Johan Setiawan. 2018 Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Arief Johari : Representasi Mitos dan Makna Pada Visual Lambang Daerah, Jurnal Seni dan Desain serta Pembelajarannya, No.1 2016

Berita Tribun Manado.co.id, Mari Kenal Sejarah Watu Pinawetengan, Ritual dan Budayanya Masih Dipertahankan, Rabu 24 Juli 2019, 13.10.

Carl G. Jung, 2018, Manusia dan Simbol-simbol, Yogyakarta: Basabasi.

E. R, Wawancara dengan pengikut Ritual, Kayuuwi.

F. W. Dallistone, 2002 Daya Kekuatan Simbol, Yokyakart, Penerbit: Kanisius.

Indrawati,2018 Metode penelitian Kualitatif, Bandung, Penerbit: PT Refika Adimata.

J.M. Wawancara dengan masyarakat kampung juga pengamat budaya Kayuuwi, Masyarakat Kayuuwi.

Kamus Besar Nahasa Indonesia (KBBI), 2000, Edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka.

Karen Armstrong, 2014, Sejarah Alkitab, Bandung, Penerbit: PT. Mizan Pustaka.

M. L. Wawancara dengan tua kampung kayuuwi, Pendamping Pelaksana Ritual, Masyarakat Kayuuwi.

Minaesaan Tombulu Sulut.com, Pengertian Opo Sesuai Tradisi Adat Kepercayaan Tou Minahasa, Rabu 18 Juli 2012.

Mircea Eliade, 2002, Mitos Gerak Kembali Yang Abadi, Yogyakarta, Penerbit: Ikon Teralitera.

Roger m. Keesing, 1998, Antropologi Budaya, Jakarta, Penerbit: Erlangga.

Y. S, ‘Mitos, Agama dan Kitab Keagamaan’ Materi Perkuliahan mata Kuliah KKM.

Downloads

Published

2023-01-28

Issue

Section

Articles