Kajian Filosofis: Pancasila dan Altruisme
DOI:
https://doi.org/10.31316/jk.v8i1.5970Abstract
Abstrak
Perilaku prososial (prosocial behavior) masyarakat Indonesia, khususnya perilaku altruisme, seringkali tidak terhubung dengan nilai-nilai Pancasila. Sehingga Pancasila semakin tidak membumi di lapangan sosial. Tulisan ini berusaha menunjukkan bahwa Pancasila sebagai falsafah kenegaraan dan altruisme sebagai dasar tindakan moral pada dasarnya memiliki kedekatan gagasan dan dapat saling menopang. Studi ini merupakan studi teks, dengan menempatkan teks-teks relevan sebagai dokumen historis, lalu mendeskripsikannya kembali dan merekonstuksinya untuk menjawab masalah. Hasil studi menunjukkan bahwa Pancasila lahir dari pandangan bahwa Indonesia sebagai suatu negara memiliki identitas kebangsaan yang kuat, yang sangat mengedepankan nilai gotong royong dan kebaikan bersama. Sementara itu, altruisme adalah sikap dan tindakan suka rela menolong orang lain. Seorang altruis selalu memiliki kesadaran moral mementingkan manusia lain dan kebaikan bersama, alih-alih diri sendiri. Sebagai falsafah bangsa, Pancasila dapat menjadi fondasi yang kokoh dalam pengembangan kesadaran moral dan tindakan altruistik. Pancasila dapat semakin memperkokoh moral altruis tersebut dan membuatnya dapat semakin berkesinambungan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Kata Kunci: Pancasila, Filsafat Pancasila, Altruisme
Abstract
The prosocial behaviour of Indonesian people, especially altruistic behavior, often unrelated to the values of Pancasila. So, this means that Pancasila can not be realized in the social reality. The purpose of this article is to show that Pancasila as a state philosophy and altruism as a basis for moral action have similar ideas and can support each other. This study is a text study, with relevant texts as historical documents, then re-describing and reconstructing them to answer the problem. The result of the study show that Pancasila was born from the thought that Indonesia as a country has a strong national identity, which prioritizes the values of mutual cooperation and the mutual benefits. Meanwhile, altruism is the attitude and behavior of voluntarily helping others. An altruist always has a moral awareness of prioritizing other humans and mutual benefits, rather than themself. As a national philosophy, Pancasila can be a solid foundation for developing moral awareness and altruistic behavior. Pancasila can also reinforce altruist moral and make it more sustainable in the life of Indonesian society.
Keywords: Pancasila, Pancasila Philosophy, Altruism
References
DAFTAR PUSTAKA
Al-Barbasy, M.M., Cahyono, M., & Sulastri, E. (Ed.). (2014). Radikalisasi Pancasila. Jakarta: Pusat Pengkajian MPR RI.
Arif, S. (2016). Falsafah Kebudayaan Pancasila: Nilai dan Kontradiksi Sosialnya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Arif, S. (2018). Islam, Pancasila, dan Deradikalisasi: Meneguhkan Nilai Keindonesiaan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Arif, S. (2020). Islam Dan Pancasila Pasca Reformasi: Pandangan Kritis Nahdlatul Ulama. Jurnal Tasshwirul Afkar, 38(02), 193-212.
Arifuddin & Faridah. (2021). Da'wah In Responding To The Problems Of Contemporary Radicalism. Jurnal Diskursus Islam, 9(1), 74-86.
Batson, C.D., Dyck, J.L., Brandt, J.R., Batson, J.G., Powell, A.L. (1988). Five Studies Testing Two New Egoistic Alternatives to the Empathy-Altruism Hypothesis. Journal of Personality and Social Psychology, 55(1), 52-77.
Brata, I. B., & Wartha, I. B. N. (2017). Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji Pendidikan, 7 (1), 120-132.
Crisp R.J., & Turner, R.N. (2007). Essential Social Psychology. London: Sage Publications.
Driyarkara, N. (2006). Karya Lengkap Driyarkara: Esai-Esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fatayati, S., & Mahardika, A. G. (2021). Reposisi Pancasila dari Norm Menjadi Values sebagai Integrasi Pancasila dan Islam. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 32(1), 1-16.
Hadori, M. (2014). PERILAKU PROSOSIAL (PROSOCIAL BEHAVIOR); Telaah Konseptual Tentang Altruisme (Altruism) Dalam Perspektif Psikologi. JURNAL LISAN AL-HAL, 8(1), 1-13.
Hatta, M. (1966). Demokrasi Kita. Jakarta: Pustaka Antara.
Hatta, M., dkk. (1984). Uraian Pancasila. Jakarta: Penerbit Mutiara.
Jena, Y. (2018). Altruisme Sebagai Dasar Tindakan Etis Menurut Peter Singer. Respons, 23(01), 58-82.
Kaelan. (1996). Kesatuan Sila-Sila Pancasila. Jurnal Filsafat, 42-52.
Latif, Y. (2012). Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Latif, Y. (2020). Reaktualisasi Pancasila. Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi.
Lestari, G. (2021). Radikalisme Atas Nama Agama dalam Perspektif Intelektual Muda di Tengah Realitas Multikultural. Khazanah Theologia, 3(3), 181-193.
Markum, M.E. (2020, 26 Juni). Mempertahankan Perilaku Altruistik. Kompas. https://www.kompas.id/baca/opini/2020/06/26/mempertahankan-perilaku-altruistik
Masitoh, S., & Fitriyana, R. (2021). Potret Empati-Altruisme Masyarakat Urban Di Tengah Pandemi Covid-19. Prosiding Temilnas IPS 2021, 228-238.
Monroe, K.R. (1996). The Heart of Altruism: Perceptions of a Common Humanity. Princeton: Pinceton University Press.
Morris, E.E., & Webb, E.J. (1991). Altruism and Philanthropy: Religious and Secular Approach. Reseacrh Paper 1104, Graduate School of Bussiness, Stanford University.
Notonagoro. (1975). Pancasila secara Ilmiah Populer. Jakarta: Pantjuran Tudjuh.
Nugraha, A. (2020, 4 April). Pandemi Corona dan Memperkuat Altruisme Komunitas. Sebijak Institute. https://sebijak.fkt.ugm.ac.id/2020/04/04/pandemi-corona-dan-memperkuat-altruisme-komunitas/
Nurwardani, P., dkk. (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek-Dikti.
Oesman, O. (1992). Pancasila Sebagai Ideologi. Jakarta: BP-7 Pusat.
Palmer, G.H. (1919). Altruism: Its Nature and Varieties; The Ely Lectures for 1917-1918. New York: Charles Scribner’s Son.
Rifda, M.F., & Dewi, D.K. (2023). Gambaran Altruisme Pada Relawan Kesehatan Mental Berlatar Belakang Non-Psikologi. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 10(02), 705-716.
Rizkianto, A. (2021). Relasi Agama dan Pancasila: Mengukuhkan Karakter Kebangsaan. Surabaya: Pustaka Aksara.
Rizkianto, A. (2022). Falsafah Pancasila sebagai Basis Pengembangan Dakwah Islam. Jurnal Pendidikan PKN (Pancasila dan Kewarganegaraan), 3(2), 69-94.
Robet, R. (2013). Altruisme, Solidaritas, dan Kebijakan Sosial. Jurnal Sosiologi Masyarakat, 18(1), 1-18.
Rorty, R., Cheneewind, J.B., & Skinner, Q. (1984). Philosophy in History. Cambridge: Cambridge University Press.
Ruslan, I. (2015). Negara Madani: Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Yogyakarta: Suka Press.
Sauri, S. (2022). Indonesian Altruism Throught Crowdfunding Platform at Kitabisa.com. ILTIZAMAT: Journal of Economic Sharia Law and Business Studies, 2(1), 273-280.
Silitonga, T.B. (2020). Tantangan Globalisasi, Peran Negara, Dan Implikasinya Terhadap Aktualisasi Nilai-Nilai Ideologi Negara. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 17(1), 15-28.
Singer, P. (1981). The Expanding Circle: Ethics and Sociobiology. New York: New American Library.
Soekarno. (1961). “Lahirnya Pancasila” Dalam Tujuh Bahan Indoktrinasi. Jakarta: Dewan Pertimbangan Agung.
Soetomo, G. (2016). Radikalisme Di Indonesia Sejarah Rekontruksi Dan Dekonstruksi. Indo-Islamika, 6(1), 108-138.
Sorokin, P. (1948). The Reconstruction of Humanity. Boston: Beacon Press.
Sukarno. (1964). Tjamkan Pantja Sila! Pantja Sila Dasar Falsafah Negara. Jakarta: Departemen Penerangan RI.
Sutrisno, S. (2016). Filsafat dan Ideologi Pancasila. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Taylor, S.E., Peplau, L.E., & Sears, D. O. (2009). Social Psychology. (12th Ed). Pearson Education-Prentice Hall. (Edisi Terjemah). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Titmuss, R. (1997). The Gift Relationship: from Human Blood to Social Policy. New York: The New Press.
Wahyudi, A. (2006). Ideologi Pancasila: Doktrin yang Komprehensif atau Konsepsi Politis?. Jurnal Filsafat, 39(1), 94-115.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Anggit Rizkianto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
-
The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.
-
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.