Realitas Sosial: Dalam Prespektif Pembangunan Sosial Budaya di Era Globalisasi Untuk Mewujudkan Pendidikan Warga Multikultural

Authors

  • Jagad Aditya Dewantara Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v8i2.6555

Abstract

Krisis perkembangan sosial budaya di lingkungan sekolah yang multietnis atau multikultural mengancam nilai toleransi bagi warga sekolah yang multietnis atau multikultural. Sekolah multietnis atau multikultural memerlukan penanganan untuk mengatasi masalah toleransi di lingkungan sekolah multietnis di era globalisasi ini. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa dan menanamkan nilai toleransi sehingga di lingkungan sekolah siswa dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya tanpa membedakan ras, suku, agama dan sebagainya. melalui penggunaan metode pembelajaran kontekstual. Sedang belajar. PPKn wajib dipelajari mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA dengan tujuan membentuk karakter siswa dan menanamkan nilai-nilai toleransi dan rasa persatuan. Nilai-nilai pancasila dibentuk atas dasar budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, oleh karena itu karakter yang harus melekat pada setiap bangsa Indonesia adalah karakter yang dilandasi oleh nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu PPKn dipelajari dan diterapkan pada siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, dalam rangka melaksanakan atau melaksanakan pendidikan kewarganegaraan yang multietnis atau multikultural, diperlukan pengetahuan tentang pendidikan kewarganegaraan yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan rasa persatuan.

Kata kunci: PPKn, Multikultural, Pembanguan Sosial Budaya,

References

Akbal, M. (2016). Pendidikan Kewarganegaraan dalam pembangunan karakter bangsa. In Prosiding Seminar Nasional Himpunan Sarjana Ilmu-Ilmu Sosial (Vol. 2, pp. 485-493).

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).

Banks, J. A. (1993). Multicultural education: Historical development, dimensions, and practice. Review of research in education, 19, 3-49.

Bird, C. (2010). Mutual respect and civic education. Educational Philosophy and Theory, 42(1), 112-128.

Carcasson, M., & Sprain, L. (2012). Deliberative democracy and adult civic education. New Directions for Adult and Continuing Education, 2012(135), 15-23.

Darmadi, H. (2016). Dayak Asal-Usul dan Penyebarannya di Bumi Borneo (1). Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 3(2), 322-340.

Dewi, D. A., & Ulfiah, Z. (2021). Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 9(2), 499-506.

Drake, C. (1981). SOCIO‐CULTURAL ASPECTS OF NATIONAL INTEGRATION IN INDONESIA. Tijdschrift voor economische en sociale geografie, 72(6), 334-346.

Finkel, S. E. (2014). The impact of adult civic education programmes in developing democracies. Public Administration and Development, 34(3), 169-181.

Hadi, S. (2017). Pemeriksaan Keabsahan data penelitian kualitatif pada skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1).

Hope, E. C., & Jagers, R. J. (2014). The role of sociopolitical attitudes and civic education in the civic engagement of black youth. Journal of Research on Adolescence, 24(3), 460-470.

Hodson, D. (1993). In search of a rationale for multicultural science education. Science Education.

Humaeroh, S., & Dewi, D. A. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi Dalam Pembentukan Karakter Siswa. Journal on Education, 3(3), 216-222.

Jussim, L. (1990). Social reality and social problems: The role of expectancies. Journal of Social issues, 46(2), 9-34.

Khodijah, N. (2018). Pendidikan karakter dalam Kultur Islam Melayu (studi terhadap pola asuh orang tua, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan pengaruhnya terhadap religiusitas remaja pada Suku Melayu Palembang). Tadrib, 4(1), 21-39.

Mauizdati, N. (2020). Kebijakan Merdeka Belajar Dalam Perspektif Sekolahnya Manusia Dari Munif Chatib. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 3(2), 315-321.

Maksum, H. (2016). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Di Era Globalisasi Dalam Menumbuhkan Semangat Nasionalisme. PIONIR: Jurnal Pendidikan, 5(2).

Mahfud, C. (2013). Pendidikan multikultural.

Priantini, D. A. M. M. O., Suarni, N. K., & Adnyana, I. K. S. (2022). ANALISIS KURIKULUM MERDEKA DAN PLATFORM MERDEKA BELAJAR UNTUK MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS. Jurnal Penjaminan Mutu, 8(02), 243-250.

Puad, L. M. A. Z., & Ashton, K. (2022). A critical analysis of Indonesia's 2013 national curriculum: Tensions between global and local concerns. The Curriculum Journal.

Raihani, R. (2018). Education for multicultural citizens in Indonesia: Policies and practices. Compare: A. Journal of Comparative and International Education, 48(6), 992-1009.

Sinambela, P. N. (2017). Kurikulum 2013 dan implementasinya dalam pembelajaran. Generasi Kampus, 6(2).

Sopiansyah, D., Masruroh, S., Zaqiah, Q. Y., & Erihadiana, M. (2022). Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 34-41.

Turner, S. P. (1999). Searle's social reality.

Verhagen, P. J., & Cox, J. L. (2010). Multicultural education and training in religion and spirituality.

Weil, J. (2001). Multicultural education and genetic counseling. Clinical Genetics, 59(3), 143-149.

Wijaya Mulya, T., Salvi, F., Gorczynski, P., Wells Brown, T., & Sims‐Schouten, W. (2022). The state and my happiness: Youth mental health, citizenship education and discursive contestations in contemporary indonesia. Children & Society, 36(1), 21-35.

Yamin, M., & Syahrir, S. (2020). Pembangunan pendidikan merdeka belajar (telaah metode pembelajaran). Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1).

Yani, A. (2008). Pendidikan kewarganegaraan.

Zakaria, M. (2018). Pendidikan dan realitas sosial (analisis struktur konflik). eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam, 12(2), 105-121.

Downloads

Published

2024-08-30