PERAN ORANGTUA DALAM OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI

Authors

  • Iqra Mulyati Bayna SMA N 2 Komodo

DOI:

https://doi.org/10.31316/jk.v5i1.928

Abstract

Abstrak

Pentingnya pendidikan dini pada anak telah menjadi perhatian pemerintah. Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia sekolah dasar, ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai usia taman kanak2 pun sebenarnya sudah terlambat. Menurut hasil penelitian di bidang neurologi seperti yang dilakukan oleh Dr. Benyamin S. Bloom, seorang ahli pendidikan dari universitas Chicago, Amerika Serikat, mengemukakan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50%. Artinya bila pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka segala tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental tidak akan berkembang secara optimal. Peran yang sangat strategis dalam optimalisasi pendidikan usia dini adalah peran orang tua. Pembiasaan yang disertai dengan teladan dan diperkuat dengan penanaman nilai-nilai yang mendasari secara bertahap akan membentuk budaya serta mengembangkan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara ini lingkungan keluarga dapat menjadi pola penting dalam pembudayaan karakter bangsa bagi anak dan generasi muda. Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang baik dan mana yang sala tetapi lingkuan keluarga juga memiliki peran dalam mengajarkan keterampilan seorang anak agar anak memiliki keterampilan di masa yang akan datang.

Kata Kunci: Orang Tua, Karakter, Anak Usia Dini

 

Abstract

The importance of early childhood education in children is a concern of the government. Assuming that new education can begin after primary school age, that's not true, even education that starts kindergarten age is actually too late. According to the results of research in the field of neurology as conducted by Dr. Benyamin S. Bloom, an education expert from the University of Chicago, USA, shows that the growth of brain tissue cells in children aged 0-4 years reached 50%. This means that if at that age the child's brain does not get maximum stimulation then all child development both physically and mentally will not develop optimally. A very strategic role in optimizing early childhood education is the role of parents. Habituation that is accompanied by example and strengthened by the planting of the underlying values will gradually form a culture and develop a relationship with The One True God. In this way, the family environment can be an important pattern in the culture of the nation's character for children and young people. On that basis, character education not only teaches which ones are good and which are sala but the family environment also has a role in teaching children skills so that the child has skills in the future.

Keywords: Parents, Characters, Early Childhood

References

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat PADU (202). Acuan menu pemblajaran pada pendidikan anak dini usia (menu Pemblajaran generic) Jakarta: direktorat PADU-Dikjen PLSP-Depdiknas.

Garner, H.(1998). Multiple intelligences, the teory in practice, new york: basic books.

Mendiknas(2011). Pedoman pelaksana pendidikan karakter. Jakarta: puskurbuk.

Piaget, J.(1980). Adaptation and intelligence: organic selection and pehanocopy (Eames, Trans). Chicago: University Of Chicago Press.

Saidah, E.S. (2003). Pentingnya stimulasi mental dini. Padu Jurnal Ilmiah PAUD.2(51)

Sujiono,Y.N. (2019). Konsep dasar pendidikan usia dini, Jakarta:P.T Indeks.

Suyanto,S. (2005). Konsep dasar pendidikan usia dini. Jakarta: Diknas, Dirjen Dikti.

Published

2017-12-01