NOVEL WILLIAM KARYA RISA SARASWATI; ANALISIS POSKOLONIAL SERTA RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

Penulis

  • Pipit Prayuda Yonikawati Universitas PGRI Yogyakarta
  • Rika Novita Kusumaningrum Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Yogyakarta
  • Fitri Jamilah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Yogyakarta
  • Binarsa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas PGRI Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31316/inlit.v2i2.7627

Kata Kunci:

Novel, Risa Saraswati, poskolonial, sosial, dan politik.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan analisis poskolonial dan merelevansikannya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Objek formalnya adalah novel William (Risa Saraswati, 2017) cetakan ke-12 volume 208 halaman yang diterbitkan Penerbit Bukune Bandung. Alasan utama pemilihan novel itu adalah terdapat gambaran kehidupan sosial politik di Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang dari kacamata sastrawan modern. Selain itu, novel ini bisa dikelompokkan ke dalam novel sejarah yang memiliki relevansi pembelajaran kompetensi dasar 3.4 yaitu menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah di kelas XII SMA. Pertanyaan penelitian dalam rumusan masalahnya yaitu bagaimanakah analisis poskolonial Edward Said pada Novel William karya Risa Saraswati. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dan digunakan pendekatan fenomenologis. Digunakan teknik simak dan catat untuk pengambilan data literer dari novel di atas. Jenis data itu dikutip dari novel tersebut sebagai sumber data primer, dan sumber data sekunder diperoleh dari buku teori poskolonial Edward Said serta 2 artikel jurnal relevan. Teori poskolonial itu adalah salah satu teori dalam kajian sosiologi sastra. Terdapat tiga konsep dasar dalam teori poskolonial Edward Said: (1) Hegemoni kekuasaan: perbedaan ras dan kelas sosial diperoleh 12 data literer, (2) hegemoni kekuasaan kedudukan tahta diperoleh 11 data literer, (3) hegemoni kekuasaan ekonomi diperoleh 4 data literer. Jadi, jumlah sampel data yang dianalisis adalah 27 data literer. Hasil penelitian ini sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian di atas, dihasilkan 3 poin: (1) Bangsa Belanda sebagai penjajah adalah ras keturunan paling unggul karena berkulit putih dan menempati kelas sosial pertama, (2) Bangsa Belanda memiliki kekuasaan absolut di Indonesia dalam segala hal, (3) Bangsa Belanda menganggap uang atau harta benda sebagai alat tukar untuk membeli kekuasaan.

Referensi

Alawiyah, Siti Hardiyanti. (2020). Analisis Poskolonial Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala. Skripsi. Medan. Diss. UMSU.

Al-Ma’ruf, Ali Imron, and Frida Nugrahani. (2017). Pengkajian sastra.

Bellanca, James. (2011). Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif untuk Melibatkan Kecerdasan Siswa. Jakarta: Indeks (Penerjemah: Siti Mahyuni).

Bertens, K. (1987). Fenomenologi Eksistensial. Jakarta: Gramedia.

Brouwer, M.A.W. (1984). Psikologi Fenomenologis. Jakarta: Gramedia.

Duha, Nuzulul. (2015). Poskolonialisme dalam Novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels Karya Pramoedya Ananta Toer. Diss. University of Muhammadiyah Malang.

Fadhilah, Yunita Nur. (2016). Kajian Poskolonial dalam Novel Njai Kedasih Karya Imperial Jathee.

Faruk. (2019). Pengantar Sosiologi Sastra.

Hasbiansyah, O. J. M. J. K. (2008) Pendekatan fenomenologi: Pengantar praktik penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi 9.1 : 163-180.

Ihsan, Zulfa. (2022) Poskolonialisme dalam Novel Tanah Tabu Karya Anindita Siswanto Thayf dan pemanfaatannya sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Sastra di SMA. Diss. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Kusmarni, Yani. (2019). Teori Poskolonial: Suatu Kajian Tentang Teori Poskolonial Edward W. Said. Departemen Pendidikan Sejarah.

Nur, Muhammad. (2015). Kajian Poskolonial Pada Nogvel Rumah Kaca Karya Pramoedya Ananta Toer. Diss. University of Muhammadiyah Malang.

Risa Saraswati. Diakses 25 Desember 2024 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Risa_Saraswati

Risa Saraswati. Diakses 25 Desember 2024 dari https://tirto.id/tokoh/risa-saraswati-bWD

Safitri, Novia, Didi Suhendi, and Izzah. (2019). Hegemoni Kolonial dan Resistensi Pribumi dalam Novel Kepunan Karya Benny Arnas: Kajian Poskolonialisme dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. Diss. Sriwijaya University.

Said, E. (2010). Orientalisme: Menggugat Hegemoni Barat dan Mendudukkan Timur sebagai Objek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sanditama, Edwin, and Dwi Kurniasih. (2021). Hibriditas, Mimikri, dan Ambivalensi dalam Novel Layla Karya Candra Malik dan Relevansinya dalam Pemelajaran Bahasa Indonesia di SMA: Kajian Poskolonialisme. Suar Betang 16.1: 65-82.

Simatupang, Masda Surti. (2013). Hegemoni Kekuasaan Dalam Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer, Suatu Kajian Poskolonial. Dialektika (Jurnal Sastra, Bahasa dan Budaya) 2 : 60-85.

Sipayung, M. E. (2016). Konflik sosial dalam novel Maryam karya Okky Madasari: Kajian sosiologi sastra. Sintesis, 10 (1), 22-34.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Talanggai, Breyvi Yusuf. (2016). Unsur Poskolonial Dalam Novel Matahari Terbit Di Utara Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra. Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam Ratulangi 3.2.

Taufiq, Akhmad. (2010). Kontruksi Politik Tubuh dalam Teks Sastra Poskolonial. Jurnal Atavisme, Balai Bahasa Jawa Timur.

Wahyudi, Tri. (2013). Sosiologi sastra Alan Swingewood sebuah teori. Jurnal Poetika 1.1.

Wibowo,A. (2013). Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Wiyatmi. (2013). Sosiologi Sastra: Teori dan Kajian terhadap Sastra Indonesia.

Diterbitkan

2025-02-26

Cara Mengutip

[1]
Pipit Prayuda Yonikawati, R. N. Kusumaningrum, F. Jamilah, dan Binarsa, “NOVEL WILLIAM KARYA RISA SARASWATI; ANALISIS POSKOLONIAL SERTA RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA”, INLIT JOURNAL, vol. 2, no. 2, hlm. 54–68, Feb 2025.