Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Pemaafan Pada Remaja Korban Cyberbullying Di Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.31316/g-couns.v9i2.7151Abstract
Korban cyberbullying cenderung mengalami berbagai permasalahan psikologis, seperti depresi, kecemasan hingga bunuh diri. Salah satu respon terhadap kejadian cyberbullying ini adalah pemaafan. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kematangan emosi dengan pemaafan pada remaja korban cyberbullying di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis korelasi, sebanyak 218 orang yang menjadi partisipan penelitian ini, yang termasuk sebagai remaja akhir korban cyberbullying di media sosial. Alat ukur yang digunakan adalah Bolton Forgiveness Scale (BFS) untuk mengukur tingkat pemaafan dan Skala Kematangan Emosi (EMS) untuk tingkat kematangan emosi. Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0,150 dengan signifikansi 0,027 (p<0,05), yang berarti bahwa kematangan emosi memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemaafan. Dampak dari penelitian ini sebagai strategi bagi remaja serta memperoleh pemahaman yang lebih luas mengenai kematangan emosi dengan pemaafan baik dalam situasi cyberbullying maupun tidak dan membantu melepaskan diri dari dampak negatif cyberbullying di media sosial.
Kata kunci: kematangan emosi, pemaafan, remaja, korban cyberbullying, media sosial
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Angelia Aruperes, Enjang Wahyuningrum

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright publishing of the article shall be assigned to G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.