Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Pemaafan Pada Remaja Korban Cyberbullying Di Media Sosial

Penulis

  • Angelia Aruperes Penulis, Indonesia
  • Enjang Wahyuningrum Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31316/g-couns.v9i2.7151

Abstrak

Korban cyberbullying cenderung mengalami berbagai permasalahan psikologis, seperti depresi, kecemasan hingga bunuh diri. Salah satu respon terhadap kejadian cyberbullying ini adalah pemaafan. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kematangan emosi dengan pemaafan pada remaja korban cyberbullying di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis korelasi, sebanyak 218 orang yang menjadi partisipan penelitian ini, yang termasuk sebagai remaja akhir korban cyberbullying di media sosial. Alat ukur yang digunakan adalah Bolton Forgiveness Scale (BFS) untuk mengukur tingkat pemaafan dan Skala Kematangan Emosi (EMS) untuk tingkat kematangan emosi. Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0,150 dengan signifikansi 0,027 (p<0,05), yang berarti bahwa kematangan emosi memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemaafan. Dampak dari penelitian ini sebagai strategi bagi remaja serta memperoleh pemahaman yang lebih luas mengenai kematangan emosi dengan pemaafan baik dalam situasi cyberbullying maupun tidak dan membantu melepaskan diri dari dampak negatif cyberbullying di media sosial.

Kata kunci: kematangan emosi, pemaafan, remaja, korban cyberbullying, media sosial

Diterbitkan

2024-12-26

Cara Mengutip

Aruperes, A., & Enjang Wahyuningrum. (2024). Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Pemaafan Pada Remaja Korban Cyberbullying Di Media Sosial. G-Couns: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 9(2), 1167–1175. https://doi.org/10.31316/g-couns.v9i2.7151

Citation Check