Konstruksi Praksis Konseling Eksistensial Humanistik dengan Model Budaya Kesultanan Ngayogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.31316/gcouns.v8i3.5341Abstract
Budaya memberi kita identitas dan seperangkat atribut yang mendefinisikan identitas kita. Meningkatkan apa yang kita lihat, bagaimana kita hidup, bagaimana kita makan, bagaimana kita berhubungan dengan orang lain dan bagaimana kita memandang lingkungan kita. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui praksis konseling eksistensial humanistic dengan model kesultanan Ngayogyakarta. Metode dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan deskritif. Pengumpulan data dilakukan dengan hasil observasi dan wawancara dianalisis menurut pandangan Miles dan Huberman tentang analisis data kualitatif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah menerapkan Layanan konseling eksistensial humantis dengan model budaya Kesultanan Ngayogyakarta. Layanan tersebut berpedoman pada karakteristik pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang melandasi berbagai komponen pendidikan budaya Jawa dalam pelaksanaannya di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta menerapkan konseling eksistensial humanistic dengan model kesultanan Ngayogyakarta dengan sistem among.
Kata kunci: konseling eksistensial humanistik, konseling multikultural, budaya kesultanan ngayogyakarta
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2024 Alief Budiyono, Nur Azizah, Diah Ayu Harumbina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright publishing of the article shall be assigned to G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.