Analisis Tingkat Depresi Mahasiswa di Saat dan Sesudah Pandemi COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.31316/gcouns.v8i3.5936Abstrak
Terjadinya pandemi COVID-19 menimbulkan dampak negatif pada kesehatan mental di kalangan mahasiswa, yaitu depresi. Berubahnya kondisi dan situasi hidup menempatkan mahasiswa harus mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap segala perubahan yang terjadi pada saat dan sesudah pandemi. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan tingkat depresi pada mahasiswa di saat dan sesudah pandemi COVID-19. Tujuh puluh enam mahasiswa menyelesaikan Beck Depression Inventory (BDI) untuk mengukur depresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 24 mahasiswa (32%) yang mengalami depresi ringan, 24 orang (32%) pada kategori depresi sedang, dan 9 orang (12%) pada kategori berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah mahasiswa yang mengalami depresi. Situasi pasca pandemi yang telah berangsur-angsur pulih ternyata tidak serta merta menurunkan tingkat depresi pada mahasiswa. Perubahan dan pengalaman yang terjadi saat pandemi COVID-19 memberi tekanan psikologis yang panjang pada mahasiswa hingga pandemi usai. Sehingga, terjadi peningkatan depresi pada mahasiswa di semua kategori, yaitu ringan, berat, dan sedang.
Kata kunci: depresi, mahasiswa, pandemi
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Maya Rahadian Septiningtyas

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright publishing of the article shall be assigned to G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.