Budaya Wor Dalam Pengembangan Resiliensi Perempuan Yang Mengalami Peristiwa Biak Berdarah Tahun 1998
DOI:
https://doi.org/10.31316/gcouns.v9i1.6300Abstrak
Peristiwa Biak berdarah pada tahun 1998 cukup meninggalkan trauma bukan hanya pada korban namun terhadap perempuan yang mengalami peristiwa Biak berdarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana budaya wor dalam pengembangan resiliensi perempuan yang mengalami peristiwa Biak berdarah pada tahun 1998. Partisipan dalam penelitian ini merupakan perempuan dewasa madya berusia 40-60 tahun yang mengalami peristiwa Biak berdarah pada Tahun 1998. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan interpretative phenomenological analysis (IPA) kemudian uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya wor dalam pengembangan resiliensi perempuan yang mengalami peristiwa Biak berdarah mendorong partisipan untuk mampu meregulasi emosi dan bersikap optimis mendukung partisipan untuk resilien.
Kata kunci: resiliensi, budaya wor, perempuan
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Citation Check
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Yuliana Miryam Rumwaropen, Berta Esti Ari Prasetya
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright publishing of the article shall be assigned to G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.