KEBERADAAN KOMUNITAS PENGEMIS DI KOTA YOGYAKARTA DALAM KAJIAN IPS MENGENAI BUDAYA KEMISKINAN AKIBAT PROSES REPRODUKSI SOSIAL
Abstract
Masalah pokok dalam penelitian ini adalah tentang keberadaan komunitas pengemis di Kota Yogyakarta sebuah bentuk budaya kemisknan karena proses reproduksi sosial. Pokok masalah tersebut dirinci dalam beberapa rumusan masalah, yaitu apa yang melatarbelakangi kegiatan mengemis, bagaimana modus operasionalnya, bagaimana sistem jaringan dan pembagian wilayah operasi kerja dan bagaimana cara mereka memanfaatkan hasil operasinya. Penelitian ini merupakan penelitian sosials dengan pendekatan kualitatif yang menekankan pada model analisis interaktif. Dalam model ini ada tiga komponen penting analisis, yakni reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.Proses pengumpulan data ditempuh dengan cara : (a) wawancara mendalam, (b) observasi partisipasi, (c) penggunaan dokumen dan arsip.Teknik analisa data menggunakan trianggulasi data. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa ada faktor umum dan khusus yang menjadi motif mengemis. Faktor umum meliputi:rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan kerja, atau pengalaman, keterbatasan pergaulan atau akses, kurang rasa percaya diri, mudah putus asa, terlalu banyak beban tanggungan keluarga, permasalahan keluarga seperti, perilaku menyimpang danStereotipe dari para orang tua. Faktor khusus yaitu : konflik antar sesama anggota keluarga, diperlakukan kasar oleh orang tua, dipekerjakan oleh orang tua, broken home, orang tua miskin, lingkungan rumah yang tidak bisa memberi kenyamanan baik fisik maupun psikis. Penanganan pengemis di Yogyakarta belum berhasil dengan optimal disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: sulit memperoleh pekerjaan yang lebih mudah dan menguntungkan kecuali mengemis, Rasa malas bekerja para pengemis dan, rasa toleransi masyarakatyang masih tinggi atas kehadiran pengemis.
Kata Kunci : Pengemis, Budaya Kemiskinan dan Pendidikan IPS
References
Ali Al Humaidy, M,. Pergeseran Budaya Mengemis Di Masyarakat Desa
Sumenep Daya Sumenep Madura. Stain Press. Pamekasan.
Bogdan, R. C. & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Reseach for Educations : an
Inctruduction to Theory and Methods. Boston : Mass Allyn and Beacon, Inch.
Bas Warner Syam, Jr,. 1973 .The Prvate City : Philadelpia in three Periods of its Growth. Phiad`elphia of Pennslivania.Press.
Lewis, Oscar. 1983. Five families : Mexican Case Study in the Culture of
Poverty. New York.
Dieter Evers, Hans. 1987. Sosiologi Perkotaan, Urbanisasi dan Sengketa
Tanah di Indonesia dan Malaysia. Jakarta: LP3ES.
Geertz, Clifford . 1989. Penjaja dan Raja, Perubahan Sosial di Dua Kota di
Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Gottschalk, Louis. 1983. Mengerti Sejarah. (terjemahan Notosusanto,
Nugroho). Jakarta : UI Press.
Koentjara-Jakti, Dorojatun. (ed). 1987. Kemiskinan di Indonesia. Jakarta :
Gramedia.
Kartodirdjo, Sartono. 1982. Pemikiran dan Perkembangan Historiografi di
Indonesia. Jakarta: Gramedia.
_______________. 1992. Pendekatan lmu Sosial dalam Metodologi Sejarah.
Jakarta : Gramedia.
Koentowidjoyo. 1995Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta : Bentang Budaya. ________________. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Tiara Watjana
Yogyakarta
Koentjaraningrat, (ed). 1982. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.
Mc Gee, Terry. 1987. The Urbanizations Process in the Third World. London
G Bell and Sons, Ltd.